URtrending

BEM UI Kritik 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf: Negara Ini Dipimpin Pendusta

Nivita Saldyni, Rabu, 26 Oktober 2022 17.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BEM UI Kritik 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf: Negara Ini Dipimpin Pendusta
Image: Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Dok. Setkab RI)

Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kembali melayangkan kritik pedas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kali ini kritik itu disampaikan atas tiga tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf.

"Tiga tahun masa jabatan Jokowi-Ma’ruf, rakyat terus digebuk oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang biadab," cuit BEM UI lewat Twitter seperti dilihat Urbanasia pada Rabu (26/10/2022).

Kritik pedas juga dibagikan BEM UI lewat akun Instagram resminya hari ini. Hal itu dipostingnya dalam kumpulan kumpulan foto berjudul 'A Hopeless Era: 3 Tahun Memimpin, Jokowi-Ma'ruf Bisa Apa?'.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BEM UI (@bemui_official)

Dalam postingan itu setidaknya ada lima poin yang jadi disoroti BEM UI. Pertama, selama tiga tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf, pemerintah melalui aparat keamanan kerap berbuat sewenang-wenang.

Banyak tindakan represif aparat yang dinilai tak humanis, apalagi mengedepankam prinsip HAM. BEM UI pun mencatat, setidaknya ada 27 dugaan rekayasa kasus yang dilakukan Polri sepanjang 2019-2022.

Kedua, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf juga membungkam dan membatasi ruang demokrasi publik. Buktinya, banyak kasus penangkapan massa demo di berbagai daerah.

"Ini belum seberapa, masih banyak lagi kasus-kasus lain terkait pembatasan kebebasan berpendapat di muka umum. Saking banyaknya, sampai nggak muat nih kalau dimasukin ke sini semua, hehe," tulisnya.

Ketiga, Jokowi-Ma'ruf juga dinilai telah melemahkan pemberantasan korupsi di Tanah Air. Salah satunya dibuktikan dengan data KPK di tahun 2020 yang sebut adanya 36 kasus dugaan korupsi yang disetop di tahap penyelidikan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait