URtrending

#Universitaspancenndlogok Trending Twitter, Mahasiswa UPN Jogja Ramai Protes UKT

Nivita Saldyni, Senin, 22 Juni 2020 20.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
#Universitaspancenndlogok Trending Twitter, Mahasiswa UPN Jogja Ramai Protes UKT
Image: Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta. (Twitter: @Luthfi_Aditia / @fawjann)

Yogyakarta – Demo menuntut keringanan uang kuliah tunggal (UKT) di masa pandemi kembali terjadi. Aksi unjuk rasa kali ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta di media sosial Twitter.

Tuntutan untuk memotong UKT tersebut sebenarnya telah disampaikan oleh perwakilan mahasiswa kepada pihak pejabat kampus. Kedua pihak juga telah melakukan audiensi.

“Ketika surat keberatan sudah dilayangkan, ketika audiensi sudah dilakukan , namun apa balasan dari pimpinan rektorat? Inilah saatnya kami menggugat hak hak yang harusnya kami dapat dan mempertantanyakan kebijakan yang kalian buat,” kata seorang mahasiswa melalui cuitan twitter dengan disertai tagar #UniversitasPancenNdlogok.

Sementara itu, menurut mahasiswa lain, pihak kampus sebenarnya telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa UPN Veteran Jogja untuk mengajukan permohonan penurunan UKT.

Hanya saja, jadwal pengajuan hanya sebentar dan dilakukan saat mahasiswa tengah sibuk mengurusi Ujian Akhir Semester (UAS), sehingga tidak banyak yang mengetahuinya.

“Pinter ya siasatnya, ngasih kesempatan nurunin ukt nya pas uas, jadi pada ga sempet ngurus, dan ngasih waktunya cuma sebentar, jadi sedikit yg nurunin, cuan deh,” ujar seorang mahasiswa.

“UKT buat yg skripsi turun 50% bahkan bisa gak bayar, tapi kok jadwal permohonannya pas UAS? Biar gak pada ngisi po o? Lha yg sem 3, sem 5 yok opo? 7 juta ki gede lho, iso tuku paketan gawe melok kelas onlen sak waregmu,” timpal mahasiswa lainnya.

Di sisi lain, banyak mahasiswa yang mengeluhkan tidak efektifnya kuliah secara online karena dosen yang tidak mengirimkan bahan ajar atau dosen yang hanya mengirimkan materi melalui file PowerPoint (PPT).

 “5jt ku cuma jawab “iya pak” “siap bu” masih mending dapet PPT lah ini gadikirimin apa apa woii. Dosennya aja gamasuk grup wa coba:(( @UPNVY_Official maap ni yaa ortu kita bukan sultan yg ngeluarin uang banyak tetep bisa makan besoknya,” ucap salah seorang mahasiswa.

“Ya sebenernya metode daring memang paling tepat di kondisi seperti ini. Tapi dalam pelaksanaannya sangat tidak mencapai tujuan, UKT pun dibayar penuh. Dikira cuma beberapa orang yang terdampak Covid-19?” tutur mahasiswa lainnya.

“Ukt mahal buat mantengin ppt doang??? Fasilitas gadapet, materi gangerti. Negatif corona positif stupid. Sedekah kepada orang yang mampu pahala juga kan?” tulis mahasiswa lain.

“Lah kalo onlen kek gini kita di rumah pada kuliah mantengin ppt dari tahun 2000 tapi ga diperbaharui,” imbuh mahasiswa lainnya.

“Emosi karena UKT 9,7 juta cuman buat liat ppt jadul,” tegas mahasiswa lain.

Selain itu, mahasiswa lain juga mengeluh harus tetap membayar biaya praktikum dan buku panduan, padahal saat pandemi fasilitas tersebut tidak bisa dinikmati oleh mahasiswa.

“Udah gangerti lagi UKT gua dikemanaain. yang gua tau UKT yang di bayar full itu untuk fasilitas kampus, biaya untuk praktikum, buku panduan segala macem,” tandas seorang mahasiswa.

Tak hanya itu, mahasiswa UPN Veteran Jogja lainnya juga menagih janji pihak kampus yang akan memberikan subsidi kuota internet kepada para mahasiswa

Awalnya pihak kampus telah menjanjikan akan memberi subsidi kuota untuk 3 bulan, namun hingga sekarang subsidi hanya diberikan satu bulan saja.

“Bantuan kuota cuma dongeng. Sampai semester udh selesai juga masih gak dapet, udh buat pengaduan juga gak ada feedbacknya sama sekali. Wes semester ngarep diskon wae uktne,” ucap seorang mahasiswa.

“Fasilitas offline ga kepake, online pun ga maksimal. Surat edaran yang bertanda tangan rektor hanya janji diawal dusta kemudian, bapak rektor dalam keadaan sadar dan sehat kan ya pas tanda tangan?” tanya mahasiswa lain.

“Tolong pengertiannya bos, kami kuliah online trus bayar ukt full selayaknya kuliah offline, tau gak keselnya kaum kaum indihome? Ga pake indihome ga ada duit beli paket, mending ukt nya turunin biar kita semua mampu beli paket,” sambung mahasiswa lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait