URnews

Update Korban Erupsi Semeru: 15 Meninggal, 27 Belum Ditemukan 

Anisa Kurniasih, Senin, 6 Desember 2021 13.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Update Korban Erupsi Semeru: 15 Meninggal, 27 Belum Ditemukan 
Image: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kiri) menyerahkan dukungan logistik kepada pasien terdampak awan panas guguran Gunung Semeru yang dirawat di RSUD Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (BNPB)

Jakarta – Korban meninggal dunia awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur bertambah menjadi 15 orang per hari ini, Senin (6/12/2021) hingga pukul 11.10 WIB. Jumlah tersebut dilaporkan oleh Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru.

Selain itu, posko juga melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang. Namun, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut. 

Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang meletus pada Sabtu (4/12/2021).

“Total data korban jiwa atau terdampak yang berhasil dihimpun oleh Posko yaitu warga terdampak 5.205 jiwa, hilang 27 dan meninggal dunia 15. Posko masih memutakhirkan data warga terdampak,” ungkap Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilis resminya, Senin (6/11/2021).

Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro,” imbuhnya.

BNPB menyebutkan, selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. 

Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang). 

Sementara itu guys, Muhari menambahkan, 1.707 jiwa warga yang mengungsi tersebar di 19 titik. Dari jumlah tersebut, 9 titik pos pengungsian ada di Kecamatan Pronojiwo antara lain ialah Pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo. 

Lalu, pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik pos pengungsian yakni Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), Kantor Camat Candipuro. 

Di Kecamatan Pasirian, ada sebanyak 4 titik yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait