URedu

UTBK Hari Pertama Dibarengi dengan Protokol Kesehatan COVID-19

Nunung Nasikhah, Minggu, 5 Juli 2020 11.48 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
UTBK Hari Pertama Dibarengi dengan Protokol Kesehatan COVID-19
Image: Pelaksanaan UTBK 2020 dengan menerapkan standar protokol kesehatan. Peserta diwajibkan cuci tangan sebelum memasuki gedung lalu dimasukkan dalam ruang transit untuk menghindari kerumunan. (Nunung Nasikhah/Urbanasia)

Malang - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang merupakan rangkaian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2020 diselenggarakan secara serempak mulai 5 hingga 14 Juli 2020 dan 20-29 Juli 2020.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan UTBK tahun ini dilaksanakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

Total pendaftar UTBK yang tercatat di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tahun ini ada sebanyak 703.875 siswa.

Panitia Pusat LTMPT telah menetapkan 74 lokasi di berbagai daerah sebagai tempat pelaksanaan ujian. Untuk wilayah Malang, lokasi ujian berada di Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM).

Jumlah pendaftar UTBK yang melaksanakan ujian di UB adalah 19.859 orang. Ruang lab komputer untuk ujian disiapkan sejumlah 56 lab dengan 1090 komputer yang terbagi ke dalam 17 Lokasi di dalam kampus UB.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, panitia UTBK UB telah membuat beberapa strategi agar peserta tetap aman selama menjalani proses ujian.

Saat pertama kali datang, peserta langsung diarahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di wastafel-wastafel yang telah disediakan di depan gedung.

1593924556-UTBK1-(2).jpeg

Pelaksanaan UTBK 2020 dengan menerapkan standar protokol kesehatan. Peserta diwajibkan cuci tangan sebelum memasuki gedung lalu dimasukkan dalam ruang transit untuk menghindari kerumunan. (Nunung Nasikhah/Urbanasia)

Setelahnya, peserta UTBK kemudian memasuki gedung dan dicek suhu tubuhnya. Peserta diwajibkan memakai masker medis dan memakai sarung tangan plastik yang telah disediakan oleh panitia.

Kemudian, peserta diarahkan untuk memasuki ruangan transit dengan jarak duduk yang telah diatur sedemikian rupa.

Peserta akan menunggu dipanggil oleh panitia untuk menuju laboratorium komputer, tempat UTBK dilaksanakan.

Jika menggunakan lift, peserta akan dimobilisasi maksimal enam orang. Namun jika tidak menggunakan lift, peserta UTBK bisa langsung memasuki laboratorium komputer dan duduk sesuai dengan nomor urut.

Tak hanya itu, panitia UTBK juga mengatur jarak aman antar peserta ujian. Jarak antar komputer diatur 1 meter, sehingga ruang lab yang semestinya terisi 20 komputer hanya dipakai 10 komputer.

Untuk mengawasi jalannya ujian, UB menugaskan 900 orang pengawas secara bergantian. Selain itu, UB juga telah memastikan bahwa panitia dan pengawas aman dari COVID-19, dengan mengadakan rapid test bagi 1000 pengawas dan panitia pada 2-3 Juli 2020 lalu.

"Pemeriksaan rapid test bukan sekedar mencari siapa yang reaktif, tapi juga mencari pola bagaimana sistem pembelajaran yang baik di masa new normal dan ini negara sangat membutuhkan kami,” ungkap Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan SDM Kesehatan, dr. Mariya Mubarika.

“Dari Kemenkes sangat mendukung ide-ide dan usaha-usaha UB untuk membantu mencari apa yang terbaik untuk proses pembelajaran," imbuhnya.

UTBK yang dimulai pada Minggu (5/7/2020) ini, akan dilaksanakan dengan dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pukul 09.00 - 11.15, dan sesi kedua pukul 14.00 - 16.15 WIB.

Peserta ujian diharapkan hadir di lokasi minimal 1 jam sebelum ujian dimulai. Masing-masing ruangan, komputer dan fasilitas yang akan dipakai ujian disterilkan dengan desinfektan untuk memastikan bahwa fasilitas yang akan dipakai peserta ujian aman dan steril.

1593924627-UTBK1-(1).jpeg

Pelaksanaan UTBK 2020 dengan menerapkan standar protokol kesehatan. Peserta diwajibkan cuci tangan sebelum memasuki gedung lalu dimasukkan dalam ruang transit untuk menghindari kerumunan. (Nunung Nasikhah/Urbanasia)

Peserta yang mengikuti ujian juga harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat antara lain wajib memeriksa suhu yang dilakukan petugas (maksimal 37,5°C), memakai masker, menggunakan hand sanitizer dan/atau cuci tangan memakai sabun, memakai sarung tangan, dan menjaga jarak minimal 1 meter.

Peserta juga wajib memastikan secara mandiri bahwa dirinya sehat secara jasmani, siap mengikuti ujian dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Setelah mengikuti ujian, para peserta harus segera meninggalkan UB dan kembali ke rumah atau kota masing-masing.

Selama UTBK, pintu masuk UB hanya dibuka satu pintu, yaitu pintu masuk jalan Veteran. Sedangkan pintu keluar melalui gerbang keluar UB jalan Panjaitan (Betek) dan jalan Veteran (samping kanan Bank BNI UB).

Untuk peserta yang diantar, disediakan tempat menurunkan penumpang di 5 titik drop zone yaitu depan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), depan Fakultas Hukum (FH), jalan Veteran (Vokasi), depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan depan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM).

Ketua Pusat UTBK UB Prof.Dr. Aulanni'am, drh. DES berharap UTBK  di masa pandemi COVID-19 ini dapat berjalan dengan lancar.

"Kita harus mempersiapkan karena selama pandemi COVID-19 ini banyak hal yang terjadi, hal ini adalah kehendak Allah. Kita semua berdoa mohon ridho Allah untuk lancarnya pelaksanaan UTBK Universitas Brawijaya ini. Sehingga nantinya semua berjalan lancar sesuai protokol kesehatan percegahan COVID-19," kata perempuan yang akrab disapa Prof Aul tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait