URnews

Walikota Medan dan Gubernur Sumut Berseteru Soal Lokasi Karantina

Nivita Saldyni, Jumat, 7 Mei 2021 14.05 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Walikota Medan dan Gubernur Sumut Berseteru Soal Lokasi Karantina
Image: Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi-(Diskominfo Pemprov Sumut)

Medan - Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tengah jadi sorotan. Keduanya ‘berseteru’ perkara lokasi karantina WNI dari luar negeri.

Usut punya usut hal ini berawal dari protes yang dilayangkan Bobby kepada Gubernur Sumatera Utara. Bobby menilai pemerintah provinsi memilih loksi karantina tanpa ada koordinasi.

"Ini karantina adanya di Medan. Memang WNA (warga negara asing) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinaslah kita bilang milik provinsi, bukan Kota Medan karena ini wilayahnya provinsi. Tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut," kata Bobby kepada wartawan, Rabu (5/5/2021) silam.

Menurut Bobby, Pemprov harusnya melibatkan Pemko Medan terkait masalah tersebut. Sehingga Pemkot bisa membantu jika dibutuhkan tambahan personel, termasuk mengawasi mereka yang sedang menjalani karantina.

"Karena seperti keluar hotel, begitu ada keluarganya yang datang, sementara pasukan di sana tidak paham. Seharusnya Kota Medan diinformasikan agar penambahan pasukan di sana apakah dari BPBD kami, Satpol PP kami, itu bisa membantu Provinsi Sumut menambah personel,” jelas Bobby.

Bobby bahkan mengaku tak tahu menahu soal hotel dan kantor dinas mana saja yang dijadikan lokasi karantina. Untuk itu ia meminta agar lokasi tersebut segera diinformasikan agar masyarakat bisa waspada, terutama mereka yang menginap di hotel.

Protes itu pun sampai ke telinga Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan membuatnya geram. Dalam rapat koordinasi penanganan virus Corona di Sumut yang digelar di rumah dinasnya, Kamis (6/5/2021) lalu, Edy pun menyindir Bobby.

"Ada yang teriak-teriak di medsos atau apa itu, walikota tidak tahu. Lo, memang Tuhan Maha Tahu, tapi kalau orang satu-satu minta diberi tahu, tambah mundur dia. Hai manusia, bertakwalah kamu, kata Tuhan. Tapi tak satu per satu juga, kau harus tahu," kata Edy saat membuka rapat.

Edy pun kemudian meminta perwakilan Pemko Medan yang hadir untuk menyampaikan tanggapannya kepada Bobby. Kebetulan saat itu yang hadir adalah Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan Syamsul Nasution.

"Ada yang dari Medan? Kamu (Syamsul) beritahu itu, jangan nanti bilang nggak tahu lagi. Aku lama-lama jadi marah aku ini," kata Edy.

"Tak ada urusan sama aku itu siapa pun dia. Jangan bikin aku marah, kalau aku marah, nggak peduli aku siapa dia," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar memastikan hubungan Edy dan Bobby baik-baik saja. Irman pun memastikan bahwa keduanya punya komitmen yang sama dan terus bersinergi dalam penanganan COVID-19.

“Tidak ada permasalahan. Keduanya baik-baik saja dan tetap berkoordinasi sesuai kewenangan masing-masing dalam penanganan COVID-19. Tidak ada masalah. Lagipula, seluruh jajaran staf Pemprovsu dan staf Pemkot Medan yang terkait secara kelembagaan berfungsi optimal tanpa kendala,” katanya menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (7/5/2021).

Ia bahkan meyakinkan bahwa komunikasi personal antara Edy dan menantu Presiden Joko Widodo itu baik-baik saja. Apalagi menurut sepengetahuannya, Edy dan Bobby sempat berteleponan secara baik pada Kamis (6/5/2021) malam.

“Jadi prinsipnya tidak ada masalah antara kedua pucuk pimpinan kita di Sumut maupun Kota Medan ini dan mari kita dukung upaya mereka menangani COVID-19 yang masih belum berakhir dan ini musuh utama kita saat ini,” tegasnya.

“Kekuatan kita adalah selain berdoa ke hadirat Tuhan maka menyatukan semua potensi untuk melawan virus ini agar masyarakat kita sehat dan ekonomi kembali pulih,” pesan Irman.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait