URstyle

WHO Ingatkan soal Wabah Cacar Monyet atau Monkeypox, Apa Itu?

Hanisa Sutoyo, Jumat, 20 Mei 2022 19.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
WHO Ingatkan soal Wabah Cacar Monyet atau Monkeypox, Apa Itu?
Image: Ilustrasi cacar monyet (WHO)

Jakarta - Ditengah pandemi COVID-19 yang belum usai dan ditemukannya hepatitis akut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengeluarkan peringatan terkait kasus monkeypox alias cacar monyet.

WHO mendapat kabar dari sejumlah negara yang warganya ditemukan terkejangkit penyakit ini, diantaranya Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Spanyol, Portugal, dan Singapura. 

Dilansir dari laman resmi WHO, virus cacar monyet atau monkeypox (MPXV) merupakan orthopoxvirus yang dapat menyebabkan penyakit menular pada manusia seperti cacar. Penyakit cacar monyet ini pertama kali muncul pada pedesaan di Afrika bagian barat dan tengah. 

Gejala Cacar Monyet atau Monkeypox

Melansir CDC, masa inkubasi cacar monyet biasanya 7-14 hari tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari. Gejala cacar monyet ini dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Selain itu, dalam waktu satu sampai tiga hari atau bahkan lebih lama, setelah munculnya demam, pasien mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh. 

Namun untuk memastikan penyakit cacar monyet ini tak bisa dikenali sendiri dengan sejumlah gejala yang terlihat. Perlu dilakukan tes di laboratorium secara khusus untuk melihat munculnya penyakit ini.

Pencegahan Cacar Monyet atau Monkeypox

Demi mencegah infeksi cacar monyet ini, hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus, termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati.

Selain itu, hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit. Selanjutnya pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.

Sama seperti mencegah virus lainnya, kamu harus membersihan tangan dengan menggunakan sabun atau alkohol setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

Terakhir, gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi. 

Sebagai upaya mitigasi penularan virus cacar monyet, WHO meminta masyarakat untuk tetap menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti rajin mencuci tangan dengan sabun.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait