URguide

3 Alasan Orang Suka Komentar Jahat di Media Sosial

Anisa Kurniasih, Selasa, 17 November 2020 14.14 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
3 Alasan Orang Suka Komentar Jahat di Media Sosial
Image: Freepik

 

Jakarta - Saat bermain media sosial, rasanya tak aneh lagi jika kita melihat beragam komentar negatif dari para pemilik akun terhadap suatu isu atau unggahan tertentu. 

Bahkan, kini istilah ‘netizen maha benar’ seakan menjadi kalimat yang sangat mewakili berbagai perkataan buruk dari netizen saat lontarkan hujatan. Berkata kasar hingga memberikan ujaran kebencian kepada sosok yang tak mereka sukai.

Lantas, apa sih yang membuat pengguna media sosial gemar untuk berkomentar jahat di dunia maya? 

Melansir BBC, rupanya ada tiga alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi, guys. Apa saja? Berikut ulasannya!

1. Merasa Tak Kenal

1588064557-medsos-3.jpgSumber: Ilustrasi media sosial (istimewa)

Internet membebaskan kita untuk mengatakan hal-hal buruk kepada orang asing yang tidak akan pernah berani kita ucapkan jika kita bertemu mereka.

Dave Harte, dosen komunikasi media di Birmingham City University, percaya bahwa media sosial berperan sebagai perantara untuk menghubungkan  pengguna satu sama lain yang  bahkan didambakan.

“Kehadiran digital sering kali tampak seperti pengganti untuk bertemu satu sama lain tanpa penghambat,” ujarnya seperti dikutip BBC.

"Diskusi dalam kelompok-kelompok ini akan mengikuti pola yang sama. Orang-orang dengan minat yang sama berkumpul tetapi seringkali mereka akan hancur karena internet memberi orang lain kesempatan untuk mengatakan hal-hal yang tidak bisa akan kamu katakan secara langsung," kata Harte.

2. Terpancing Isu

IntegrasiMedsos.jpegSumber: media sosial

Guys, apakah kalian kenal dengan istilah trolling? Trolling telah menjadi istilah awam bagi mereka yang gemar menyebarkan perselisihan di internet dengan memulai pertengkaran ataupun perdebatan lewat sebuah topik.

Nah, menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan kosmetik Dove dan Twitter, wanita ternyata lebih rentan dengan trolling loh. Survei tersebut menemukan bahwa pada tahun 2014 lebih dari lima juta tweet negatif tentang kecantikan dan citra tubuh diposting dan empat dari lima di antaranya tampaknya berasal dari wanita.

Danah Boyd, peneliti utama di Microsoft Research dan pakar yang diakui tentang cara kami menggunakan media sosial, berkomentar di blog baru-baru ini: 

"Selama beberapa tahun terakhir, saya mulai menyaksikan wanita muda menggunakan teknologi untuk merendahkan diri mereka sendiri dan satu sama lain. Itu telah menghancurkan hati saya berulang kali,” katanya.

3. Suka dengan Gosip

1585374193-si-gosip.jpgSumber: menggosip (Freepik)

Media sosial kini juga dimanfaatkan sebagai tempat untuk memperbincangkan gosip-gosip yang beredar. Hal itu terjadi karena banyaknya informasi dari pengguna di berbagai belahan dunia yang turut menanggapi.

Selain itu, berkembangnya teknologi juga membuat orang-orang mudah meminta saran secara ‘online’ terhadap suatu masalah yang dialami. Mereka terkadang tak sadar bahwa masalahnya akan dilihat oleh jutaan pengguna lainnya dan mungkin saja menyebarkannya.

Akhirnya, munculah postingan atau komentar yang menghasut dan dibalas oleh ratusan komentar lain yang tak semuanya bernada positif namun juga negatif.

Nah, mulai sekarang, kita kurang-kurangin yuk guys, memberi komentar negatif di media sosial.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait