URnews

5 Bahan Kimia Ini Sering Ditemukan di Skincare dan Kosmetik Ilegal

Nivita Saldyni, Senin, 8 Februari 2021 21.03 | Waktu baca 6 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Bahan Kimia Ini Sering Ditemukan di Skincare dan Kosmetik Ilegal
Image: Ilustrasi skincare dengan kandungan merkuri (Badan POM)

Jakarta – Selain tak memiliki izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, kosmetik ataupun skincare ilegal biasanya mengandung berbagai bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan loh. Bahkan ada juga yang meninggalkan efek bekas yang tak bisa dihilangkan, seperti halnya merkuri.

Namun ternyata kandungan berbahaya dalam skincare ataupun kosmetik bukan hanya merkuri loh guys. Ada banyak lagi bahan-bahan kimia berbahaya yang harus kamu waspadai.

Beberapa di antaranya telah diungkapkan Arustiyono, Direktur Deputi 2 BPOM RI dalam URtalks : Ngobrolin Skincare illegal bareng BPOM bersama Urbanasia, Senin (8/2/2021). Penasaran apa saja? Yuk simak daftarnya berikut ini :

1. Merkuri

Ilustrasi wajah.jpgSumber: Ilustrasi. (Freepik)

Merkuri sering kali disebut dalam produk-produk ilegal yang berbahaya. Merkuri ini biasanya digunakan untuk produk-produk yang menjanjikan kulit putih secara instan.

“Kalau bahan-bahan berbahaya di kosmetik itu kan ada namanya merkuri. Mercuri itu yang untuk cepet kinclong, cepat glowing. Tapi dalam jangka waktu yang lama itu akan terjadi bintik-bintin hitam. Jadi ini harus hati-hati. Dulu saya sering lihat, tapi sekarang sudah jarang,” kata Arustiyono kepada Urbanasia, Senin (8/2/2021).

Hal ini bisa terjadi kepada siapapun, termasuk kamu yang masih muda loh. Bahkan Arustiyono juga mengatakan bahwa hal ini juga bisa terjadi pada anak dari seorang dokter kulit dan kelamin sekalipun.

“Saya punya kenalan seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin di suatu daerah. Dia mengatakan, saya menyesal pak. Kenapa menyesal? Dia itu punya anak gadis di SMA. Anaknya ini beli kosmetik online terus. Tapi dia curiga kok anaknya kalau pakai bedak kok tebal sekali. Setelah diusut ternyata saat di rumah ibunya tahu kalau pipi anaknya ini sudah terjadi bintik-bintik hitam. Itu hanya dalam waktu satu tahun,” katanya.

“Jadi (efeknya) tergantung dari konsentrasi yang kena dan frekuensi memakai kosmetik itu. Kalau konsentrasi dan frekuensi menggunakannya tinggi, ya cepat juga (efeknya),” imbuhnya.

2. Asam Retinoat

cream-1327847_1920.jpgSumber: Ilustrasi skin care. (pixabay)

Selain merkuri, asam retinoat ini juga berbahaya bagi kesehatan kita loh. Bahan yang biasanya digunakan untuk peeling atau ini bahkan bisa menyebabkan cacat pada janin atau istilahnya teratogen, zat yang membuat cacat fisik pada janin setelah wanita hamil erpapar zat tersebut.

“Kemudian yang berbahaya juga ada asam retinoat. Asam retinoat ini untuk peeling, mengelupas kulit. Kalau kita lihat ada orang yang kulit mukanya merah seperti udang rebus, hati-hati ya. Kosmetik yang mengandung asam retinoat ini bisa menyebabkan cacat pada janin atau teratogen. Jadi kalau sedang hamil jangan pakai kosmetik yang aneh-aneh,” jelas Arustiyono.

Mengapa hal ini bisa berpengaruh hingga ke janin?

Arustiyono menjelaskan, produk dengan kandungan asam retinoat yang digunakan ibu hamil memang bisa membahayakan janin jika digunakan terus menerus. Sebab, ia akan menyerap ke pori-pori dan masuk ke aliran darah hingga akhirnya mempengaruhi janin.

3. Steroid

1612768224-kosmetik-ilegal-FB-BPOM.jpegSumber: Ilustrasi kosmetik ilegal (BPOM/Facebook)

Steroid biasanya sering dijumpai pada krim wajah. Dilansir dari Badan POM, steroid yang juga dikenal dengan kortikosteroin ini sebenarnya obat untuk mengatasi peradangan pada tubuh. Ia bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh kapiler dan menekan sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara berlebihan. 

Dalam dunia kecantikan, steroid biasanya digunakan sebagai krim anti radang yang memiliki efek hipopigmentasi atau dapat memutihkan. Nah, efek inilah yang biasanya disalahgunakan oleh produsen kosmetik ilegal guys,

“Itu harus hati-hati juga karena itu harus di bawah pengawasan dokter,” kata Arustiyono.

Beberapa jenis steroid yang sering disalahgunakan dalam kosmetik di antaranya ada Dexametasone, Betametasone, Betametasone 17-valerat, Prednison, Prednisolon, Metil Prednisolon, Triamcinolone Acetonide, Fluocinolon Acetonide, dan Kartison Asetat. Nah, catat ya guys!

4. Pewarna Tekstil

1602758421-ilustrasi-skincare-pixabay.pngSumber: Ilustrasi skincare (Pixabay)

Lipstick adalah salah satu kosmetik yang paling sering digunakan. Namun ternyata, dari lipstick juga bisa ditemukan bahan berbahaya seperti pewarna tekstil. Beberapa di antaranya adalah Merah K3 dan juga Merah K10 (Rhodamin B).

“Kalau pakai lipstick yang mengandung pewarna tekstil, misalnya Merah K3 atau Merah K10 yang digunakan untuk lipstick, kemudian setiap hari sekian microgram itu tertelan terus, nah lama-lama bisa terjadi kanker liver atau hati,” kata Arustiyono.

“Memang efeknya lama sekali, seolah gak apa-apa kok saya sering pakai. Tapi kita kan nggak tahu,” lanjutnya.

Nah kalau zat-zat ini tertelan maka akan menyebabkan iritasi atau peradangan guys. Jadi jangan sampai kamu menganggap sepele hal-hal seperti ini ya.

“Hati-hati, di Indonesia ini orang yang terkena hepatitis ini cukup besar. Jadi kita memnag harus hati-hati. Merah sama-sama merah kenapa pakai pewarna tekstil yang bisa menyebabkan radang hati, mungkin dan kanker usus? Jangkanya memang lama, tapi kita harus berhati-hati sekali,” pesannya.

5. Hydroquinone

1612783500-kosmetik-luar-negeri-ilegal.jpegSumber: Hasil Operasi Penindakan Kosmetik Impor Ilegal BPOM, Selasa (22/12/2020) (Badan POM RI)

Bahan kimia berbahaya lainnya yang sering disalahgunakan oleh produsen kosmetik ilegal adalah hydroquinone. Efek memutihkan yang bisa diberikannya biasanya disalahgunakan sehingga membahayakan kesehatan yang menggunakannya.

“Itu hampir sama dengan mercuri. Itu (efeknya) hyperpigmentasi, jadi suatu daerah menjadi lebih gelap dari daerah yang lain. Juga kalau terkena sinar matahari kulit jadi sensitif. Kalau terus menerus digunakan bisa juga seperti mercuri, muncul bintik-bintik hitam. Jadi kalau orang dikasih hydroquinone kan supaya kulitnya menjadi putih. Ini yang kita salah karena cantik itu tidak harus putih,” ungkapnya.

Hal inilah yang harusnya diubah dalam pandangan masyarakat Indonesia bahwa cantik itu tidak harus putih. Menurutnya, orang dengan kulit coklat seperti orang-orang Indonesia juga cantik asal bisa menjaga diri agar kulit bersih dan mulus.

“Jadi kami juga ingin merubah persepsi bahwa cantik itu tidak harus putih. Kalau kita di negara tropis, justru kulit coklat yang aman karena sinar matahari bisa disaring oleh pigmen melanin yang ada di kulit kita sehingga kita tidak terkena kanker kulit. Tapi kalau orang yang kulitnya sangat putih, dia tidak punya tabir pelindung,” tegas dia.

Lalu bagaimana jika kita telah terlanjur menggunakan produk-produk berbahaya tersebut?

Saran Arustiyono adalah segera hentikan penggunaannya. Lalu, segera konsultasikan kepada spesialis kulit untuk mengatasi permasalahan yang sedang kamu hadapi. Namun kalau efek yang tidak bisa dihilangkan, seperti bintik-bintik hitam akibat penggunaan merkuri, maka caranya dengan menggunakan kosmetik.

“Jadi kalau kulit kita sudah bintik-bintik hitam nggak bisa dihilangkan. Karena merkuri itu masuk kemudian berikatan dengan protein, dia jadi senyawa yang tidak bisa dihilangkan. Oleh karena itu kalau sudah masuk aliran darah, kena sistem aliran darah, waduh orang itu bisa pusing terus-terusan. Minum obat pusing juga tetep aja," kata Arustiyono.

"Jadi harus hati-hati memang. Sekali kita kena, udah nggak bisa dihilangkan. Sudah terlanjur ya mau diapakan lagi? Solusinya ya mungkin bedaknya harus tebel untuk menutup. Tapi kan gak nyaman, kalau pas di rumah gak pakai bedak nanti juga kelihatan,” sarannya.

Untuk itu ia berharap masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih dan menggunakan skincare dan kosmetik. Hal ini harus dilakukan bersama agar kita bisa memberantas produk-produk ilegal yang membahayakan dari Tanah Air.

“Upaya-upaya kami kepada generasi milenial selama tiga tahun ini sudah banyak kami lakukan. Tetapi memang merubah perilaku ini tidak mudah, harus terus menerus. Kami ingin melibatkan semua komponen masyarakat supaya jangan karna ketidaktahuan kita, kita jadi korban dari kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya,” harapnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait