URguide

5 Hal Penyebab Stres Sebelum Nikah dan Cara Mengatasinya!

Itha Prabandhani, Jumat, 4 Juni 2021 07.44 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Hal Penyebab Stres Sebelum Nikah dan Cara Mengatasinya!
Image: Ilustrasi pasangan calon pengantin (Freepik/thiagorsphoto)

Jakarta - Kamu lagi mempersiapkan pernikahan dan dilanda rasa gugup dan cemas? Jangan khawatir, guys. Situasi seperti ini dialami banyak pasangan, kok. Sibuknya mempersiapkan upacara pernikahan, mengatur pesta resepsi, hingga mengurus surat-surat untuk pernikahan, sering menguras pikiran, tenaga, dan emosi.

Tak heran kalau selama proses ini, banyak pasangan yang mengalami stres hingga berpengaruh pada kesehatan fisik dan mentalnya. Dilansir dari Huffpost, ada beberapa hal yang umumnya membuat calon pengantin merasa stres sebelum menikah. Dengan mengetahui penyebab stres pranikah, kamu bisa coba menghindari atau mengatasinya.

Nah, buat kamu yang bentar lagi mau married, yuk simak apa saja sih penyebab stres pranikah dan gimana cara mengatasinya.

1. Hari H Pernikahan

1622767223-stres-pranikah---freepik-grustock.jpgSumber: Ilustrasi stress menjelang nikah (Freepik/grustock)

Memikirkan hari H pernikahan bisa bikin hati terus merasa dag dig dug. Membayangkan bagaimana proses pernikahan akan berjalan, banyaknya tamu undangan, dan rundown acara yang berderet, sering bikin pikiran nggak tenang.

Solusinya, jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain. Pernikahan adalah hari istimewamu. Jadi, kamu berhak kok membuat pesta pernikahan yang sesuai dengan keinginanmu sendiri. Memang sih, dalam budaya kita, keluarga biasanya akan memegang peranan besar untuk menentukan bentuk pernikahan anak. Tapi, cobalah untuk bernegosiasi dengan orang tua, agar menemukan jalan tengahnya. Pilih bentuk pernikahan yang paling membuat nyaman semua pihak, terutama kamu dan pasangan.

2. Biaya

1616813056-menikah.jpgSumber: Ilustrasi pernikahan. (Freepik/user11486360)

Sudah jadi rahasia umum bahwa biaya pernikahan bisa membengkak dan menguras tabungan sampai habis. Tapi biaya pernikahan sangat bisa disesuaikan bujet, kok.

Hindari pemikiran bahwa pernikahan harus menjadi momen yang paling wah seumur hidup dan membuat para tamu undangan terkesan. No! Pernikahan seharusnya menjadi saat yang paling sakral di mana kamu dan pasangan mengikat perjanjian cinta.

Biar nggak bikin stres, tentukan dulu ‘tema’ pernikahan kalian, lalu tetap pada rencana itu. Kamu dan pasangan mesti jeli mencari informasi vendor-vendor pernikahan yang murah tapi berkualitas. Ini bakal makan waktu dan tenaga, tapi bisa menghemat banyak pengeluaran.

Lalu, batasi undangan pada keluarga, teman dekat, dan orang-orang yang benar-benar ‘ada’ dalam hidupmu. Dengan begitu, kamu nggak harus menyewa tempat yang besar atau memesan terlalu banyak makanan.

3. Perubahan Status

1619010745-tempat-pernikahan-zodiak---freepik-wirestock.jpgSumber: Tempat pernikahan zodiak. (Freepik/wirestock)

Hal selanjutnya yang sering bikin kamu merasa jiper adalah statusmu yang bakal berubah tak lama lagi. Perasaan seperti campur aduk antara senang, bersemangat, tapi juga was-was. Menjadi seorang suami atau istri pastinya beda dengan sekadar pacar. Ada tanggung jawab lebih yang mesti diemban sesudah berumah tangga.

Biar kamu merasa lebih siap menghadapinya, pastikan bahwa kamu dan pasangan telah bersepakat mengenai peran masing-masing setelah menikah nanti. Mulai dari pengaturan uang, pembagian tugas dan tanggung jawab di rumah, hingga tujuan masa depan pernikahan. Jadi, sesudah menikah, semua tinggal dijalani aja sesuai dengan kesepakatan. Jangan lupa, kedepankan kompromi dan mencari solusi bersama, ya?

4. Kemapanan

1615875283-wedding-bride-groom-144627-34987.jpgSumber: Ilustrasi pernikahan. (Freepik/Racool_studio)

Setelah menikah, kamu dan pasangan akan menjalani kehidupan secara mandiri. Kalian tidak lagi bisa menggantungkan diri pada orang tua atau keluarga. Begitu pula dengan masa depan keluarga kecil yang baru akan kalian bentuk.

Kalian ingin memiliki berapa anak, target finansial ke depan, dan juga mimpi serta ambisi yang ingin diraih. Semuanya itu bakal mengerucut pada satu pertanyaan, “Apakah keluarga gue bakal hidup mapan?”

Nah, konsep kemapanan inilah yang tak jarang bikin kamu merasa kalah sebelum bertanding. Apalagi, kalau kamu dan pasangan termasuk yang nikahnya ala pom bensin, alias ‘mulai dari nol’.

Wajar aja sih guys kalau kamu merasa bahwa masa depan yang mapan itu jauuhh banget dari titik hidup kamu sekarang. Tapi, tetaplah optimistis dan berusaha terus.

Sekarang, kamu sudah punya partner hidup yang bisa diajak memikul beban hidup bareng. Jadi, ajak pasanganmu untuk bersama-sama mewujudkan impian masa depan kalian, ya?

5. Menyatukan Dua Keluarga

Masalah yang satu ini memang gampang-gampang susah. Setelah menikah, kamu akan berurusan nggak cuma dengan pasangan, namun juga hampir seluruh keluarga besarnya. Tentunya, akan ada banyak intrik dan konflik yang mewarnai proses penyatuan dua keluarga ini.

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menyadari bahwa setiap keluarga punya dinamikanya sendiri-sendiri. Kamu nggak akan bisa mengubah kebiasaan dan sifat dari keluarga barumu. Karena itu, ubah ekspektasimu atas orang lain.

Jaga komunikasi dan hubungan yang baik, namun berikan batas yang jelas pada keluarga besar, agar mereka tidak terlalu ikut campur dengan urusan internal keluarga kecilmu. Jika ada masalah dengan keluarga, berpihaklah pada pasangan, karena sekarang kalian adalah satu tim.

Semoga kamu nggak gugup dan cemas lagi, ya?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait