URtech

Dear Milenial, Ini 3 Kunci Utama Merintis Bisnis Startup

Anisa Kurniasih, Jumat, 21 Mei 2021 18.19 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dear Milenial, Ini 3 Kunci Utama Merintis Bisnis Startup
Image: ShopeePay Talk bertema ‘Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis’ (ShopeePay)

Jakarta - Perkembangan era digital saat ini memainkan peranan penting dalam mendorong munculnya bisnis anak muda. Nah, salah satu ide bisnis yang identik dengan generasi muda adalah bisnis startup

Laporan Mapping and Database Startup Indonesia tahun 2018 lalu juga mengungkapkan bahwa hampir 70 persen penggerak startup merupakan Generasi Y atau yang kita kenal sebagai kaum milenial loh.

Tingginya antusiasme pelaku bisnis untuk membangun startup tanah air juga didukung dengan data dari startupranking.com yang mencatat bahwa Indonesia menempati posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu sejumlah 2.236 startup pada pertengahan bulan Mei 2021.  

Alasan tersebut lah yang mendorong ShopeePay untuk membangkitkan semangat anak muda Indonesia dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya sendiri lewat ShopeePay Talk bertema ‘Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis’, Jumat (21/5/2021).

“ShopeePay selalu memiliki semangat yang sama dalam mendorong para pelaku bisnis termasuk anak muda untuk memaksimalkan penggunaan teknologi digital bagi perkembangan bisnis. Kemudahan akses internet dan kemajuan infrastruktur telekomunikasi memungkinkan anak muda untuk terus menghasilkan inovasi produk dan jasa yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat,” Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Jumat (21/5/2021).

Ia menambahkan, melihat tingginya potensi yang dimiliki anak muda tanah air, ShopeePay Talk kali ini diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong lebih banyak lagi anak muda untuk turut ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air dengan membangun bisnis mereka sendiri.

Nah berikut tiga kunci utama yang bisa menjadi inspirasi anak muda dalam membangun bisnis startup, di antaranya:

1. Bangun pondasi tim yang kuat, efektif, dan proporsional 

1611918518-kerja-di-startup.pngSumber: Ilustrasi bekerja di startup. (Freepik/pch.vector)

Sebelum mendapatkan pendanaan, bisnis startup umumnya dirintis dengan modal yang tidak besar dan manajemen keuangan yang belum stabil. Untuk itu guys, membangun dan merancang komposisi tim yang solid merupakan modal awal yang penting dalam merintis bisnis startup. 

Nah, setiap tim yang terlibat di dalamnya didorong untuk dapat menjalani peranan dan tanggung jawab masing-masing dalam mengeksekusi ide bisnis. 

Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengungkapkan, idealnya, setiap startup terdiri dari beberapa anggota yang memiliki tiga karakter penting atau yang biasa dikenal sebagai ‘The Startup Triangle Team’, antara lain Hustler (orang yang ahli menjual ide dan memperkenalkan perusahaannya), Hipster (orang yang mahir membuat tampilan aplikasi maupun website yang menarik dan user friendly), dan Hacker (orang yang memiliki keahlian untuk memaksimalkan penggunaan teknologi bagi perkembangan bisnis). 

“Kombinasi tim yang tepat akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para investor. Sebagai salah satu regulator di Indonesia yang fokus mengembangkan industri startup tanah air, setiap program yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia selalu berupaya mencetak talenta digital yang berkualitas dan bisa mengemban peranan hipster, hustler, dan hacker dengan baik untuk bersaing di industri,” ungkapnya.

2. Bangun dan Jalin relasi dengan berbagai pemangku kepentingan 

1611826445-startup.pngSumber: Ilustrasi startup. (Freepik/macrovector)

Relasi yang baik dan luas dapat menjadi gerbang utama untuk membantu membuka berbagai kesempatan kolaborasi bisnis di waktu mendatang, guys. Nah, dengan kemajuan teknologi, akses untuk memperluas relasi lebih terbuka lebar dan memungkinkan terjadinya interaksi secara digital sehingga jarak bukan lagi masalah.

Abraham Viktor, CEO Hangry menjelaskan, “Memperluas relasi atau networking termasuk kunci utama agar bisnis dapat terus berkembang. Tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, networking juga dapat menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau bahkan menciptakan inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 

Ia menjelaskan, Hangry sendiri berhasil mendapatkan pendanaan berkat terjalinnya hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Pasalnya, menurut Abraham sebagai milenial yang tumbuh di era digital, literasi teknologi merupakan salah satu keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk memperluas relasi seperti aktif berkenalan melalui jejaring sosial bisnis, bergabung di grup pebisnis, dan masih banyak lagi.

3. Lihai menangkap peluang di tengah industri yang dinamis

1591245841-bersahabat-dengan-teman-kantor2.jpgSumber: Ilustrasi bekerja di startup (Freepik)

Guna menaklukkan dinamika industri yang terus berkembang, para pelaku bisnis harus mampu menangkap peluang dan mengubahnya menjadi inovasi bisnis yang berdampak positif bagi kehidupan banyak orang. Hal ini merupakan salah satu kunci utama yang esensial saat bergelut di dunia bisnis.

Syarif Rousyan Fikri, Co-Founder & CEO Pahamify mengungkapkan, di tengah industri digital yang dinamis, pelaku bisnis dan startup harus bisa peka terhadap keadaan, adaptif pada perubahan, dan lihai melihat peluang dengan mindset problem solving yang kreatif. 

Salah satu cara untuk membuka peluang baru adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Selain mendorong inovasi, kolaborasi juga mampu memberikan nilai tambah dan memperkaya layanan serta produk.

“Pahamify berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya ShopeePay yang menyediakan solusi kemudahan pembayaran. Dengan begitu, Pahamify dapat senantiasa mendampingi pelajar melalui layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan menjawab masalah yang ada,” tutup Syarif.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait