URguide

Cerita Joki Warnet Tinggal di Kos ‘Tusuk Sate’, Diteror Pocong hingga Sosok Muka Hancur

Tim Urbanasia, Kamis, 2 Maret 2023 19.51 | Waktu baca 7 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita Joki Warnet Tinggal di Kos ‘Tusuk Sate’, Diteror Pocong hingga Sosok Muka Hancur
Image: Ilustrasi. (Mobi.com)

Jakarta - Buat sebagian anak rantau, kejadian horor di kos tentu sudah bukan hal asing lagi. Salah satunya dirasakan oleh Aan (nama samaran), yang pernah tinggal di kos angker daerah Bekasi.

Pengalaman mistis itu terjadi awal tahun 2015. Aan adalah warga Cileungsi, tapi dia terpaksa ngekos karena rumah Aan jauh dari lokasinya bekerja, yaitu warnet di daerah Bekasi Selatan. 

Aan berprofesi sebagai joki warnet. Saat itu dia diajak ngekos bareng empat temannya yaitu Rian, Dino, Doni, serta Benny. 

Karena saat itu Aan tengah sibuk, dia akhirnya meminta Rian untuk berkeliling survei kost yang akan mereka tempati.

"Udah dapet nih kosnya, kalo nggak salah tuh 750 ribu. Udah ada kamar mandi dalam, ada AC, lumayan bagus bang. Gue oke aja dong," kata Aan mengutip channel YouTube Lentera Malam, Kamis (2/3/2023).

Menurutnya, kos itu terbilang cukup murah untuk daerah Bekasi Selatan. Karena umumnya, fasilitas seperti itu hanya akan didapatkan di kos dengan harga 1 juta ke atas.

Keesokan harinya, Aan bergegas menuju kos itu untuk membayar sisa harga sewa sekaligus pindahan. Sesampainya di sana, Aan mengaku sempat ragu karena posisi bangunannya seperti 'tusuk sate'.

"Bener-bener di ujung jalan. Jadi jalanan itu lurus banget, langsung kost-an," lanjutnya.

Mitosnya, rumah 'tusuk sate' ini bisa membawa sial, mulai dari penghuninya bakal sering sakit hingga dihuni banyak makhluk tak kasat mata.

Keangkeran kostitu semakin diyakini oleh Aan ketika melihat di sebelah kiri bangunan terdapat sebuah rawa, yang dijadikan sebagai kolam pemancingan ikan. 

Namun akhirnya Aan nggak mau ambil pusing. Ia tetap mengambil kos itu, dengan pertimbangan akan lebih sering di warnet daripada di kos tersebut. Dia lalu masuk ke dalam bangunan itu.

"Kosan ini bentuknya leter L bang. Pertama kita masuk pager itu parkiran motor agak luas, tengah-tengah parkiran itu ada satu pohon mangga gede banget. Abis itu baru masuk ke area kamar, di sebelah kiri itu rumah ibu kosnya," ujar Aan.

Aan menjelaskan, rumah yang dikoskan itu terdiri dari dua bangunan, pertama satu lantai dan kedua dua lantai. Di antara kedua bangunan itu hanya terpisah halaman kosong saja. Bangunan dua lantai dilengkapi dengan kamar mandi luar di bagian ujung (pojok).

Kamar Aan berada di bangunan dua lantai itu, tepatnya di lantai dua, nomor 2. Tetangga kost kamar nomor 1 dihuni oleh dua orang mahasiswi, sementara nomor 3 adalah kamar Mas Bayu, sopir bus antar kota yang jarang sekali pulang ke kost tersebut.

"Kamar nomor 4 dan 5 deket tangga itu kosong, nah kalo 6 sama 7 ada yang ngisi tapi gue nggak tahu yang ngisi siapa," sambungnya.

Singkat cerita, satu bulan pertama ngekos, Aan masih menghabiskan waktu di warnet dan jarang pulang. Namun karena tempatnya bekerja akan direnovasi, Aan terpaksa pulang ke kosnya.

Suatu hari Aan sedang tidur di kos, lalu ditelpon oleh Benny yang ingin berkunjung ke kosnya bersama si kembar Dino dan Doni.

Sambil menunggu kedatangan Benny, Aan pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Saat inilah gangguan pertama dialami olehnya.

"Pas mulai mandi, gue denger ada suara langkah kaki di kamar kost-an gue. Tapi yang gue bingung, suara langkah kaki itu kan berirama ya, ini nggak bang. Suaranya berat kayak orang 'jeg' (lompat) diteken gitu," terangnya.

Dia berasumsi suara itu adalah langkah kaki Rian, teman sekamarnya yang pulang bekerja lebih awal. Saat Aan ingin keluar dari kamar mandi, tapi ternyata pintunya terkunci dari luar.

Sebab itulah, Aan berteriak meminta tolong ke 'Rian' untuk membukakan pintunya yang terkunci. Awalnya tidak ada jawaban, namun setelah Aan memanggil beberapa kali akhirnya ada suara yang menjawab.

Selang sebentar, pintu akhirnya terbuka namun Aan tidak menemukan siapapun di luar kamar mandi. 

"Padahal ada yang nyautin gue dan ada yang bukain (pintu) juga," katanya sambil terheran-heran.

Aan akhirnya tersadar, bisa jadi gangguan itu berasal dari 'penghuni' yang ingin berkenalan dengannya. Dia pun memutuskan untuk keluar kamar sambil menunggu temannya datang.

Di situ dia juga heran karena kosnya tampak sangat sepi. Namun anehnya dia tidak mendengar suara jangkrik, kodok, dan hewan lainnya padahal belakang kos ada kebun yang cukup lebat.

Akhirnya Benny dan si kembar pun tiba. Mereka turut merasakan kejanggalan pada kos yang Aan tempati. Mereka menilai bangunan itu tampak begitu sepi seperti tanpa penghuni.

"Mereka (penghuni kos lain) cape kali," jawab Aan singkat.

Singkat cerita, mereka menghabiskan waktu bersama hingga Rian pulang dari bekerja, sekitar pukul 21.30 WIB. Kemudian Aan dan Doni memutuskan untuk membeli makan di warkop dekat kos.

Selepas membeli makan, keanehan pun kembali dirasakan. Saat Aan dan Doni berjalan menuju ke kamar, mereka mendengar suara langkah kaki mengikutinya dari belakang dan juga tangisan dari arah kamar mandi luar.

"Tiba-tiba ada hembusan bau gitu bang, baunya amis anyir gitu tapi bukan amis daging, amis darah kali ya karna gue sendiri belum pernah nyium amis darah," lanjutnya. 

Setelah itu mereka langsung lari ke kamar namun tidak memberitahu yang lain. Jam akhirnya menunjukkan pukul 12 malam. Benny memutuskan keluar dari kamar untuk merokok.

Lagi-lagi, hal aneh pun terjadi saat Aan menyusul Benny di balkon. Benny mengaku melihat wanita cantik di kamar paling ujung nomor 5 padahal kamar itu kosong.

Tak sampai di situ, keesokan harinya kejanggalan demi kejanggalan dirasakan Aan selama tinggal di kos itu. 

Suatu malam, Aan terbangun sekitar jam 2 pagi karena mendengar ponselnya berdering. Ternyata dia mendapat telepon dari pacarnya. Dari ujung telepon, pacarnya mengaku Aan meneleponnya sekitar jam 1. Padahal jam tersebut adalah saat Aan terlelap dalam tidur.

"Mana nggak nampakin muka, cuman liatin langit-langit bikin takut aja. Mana ada suara ngorok, tapi kayak suara menggeram gitu," ujar Aan meniru kata pacarnya.

Di situ Aan semakin bingung karena dia sudah pamit untuk tidur terlebih dahulu. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali tidur dan membelakangi Rian yang tidur di sebelahnya.

"Gue tidur menghadap ke tembok langsung, pas gue merem gue ngerasa di depan gue ini ada orang. Tiduran ngadep ke gue. Tapi pas gue melek, nggak ada siapa-siapa, trus gue balik badan," sambungnya.

Setelah mengubah posisi tidur menghadap ke Rian, dia kembali tidur. Selang sebentar memejamkan mata, Aan mendengar Rian mengerang seperti orang kesakitan. 

Aan langsung berusaha membangunkan Rian, namun posisi bola mata Rian saat itu melihat ke atas hingga tampak warna putihnya saja. Dia pun berinisiatif untuk menyiram Rian dengan air, dan beruntungnya langsung tersadar.

Saat tersadar, Rian bercerita bahwa saat tertidur, tiba-tiba ada sosok pocong yang jatuh menimpanya. 

"Dia ngerasa ditibanin sama pocong makanya dia nggak bisa gerak, dan pas dia liat ke badannya, badannya dipocongin bang," terang Aan.

Menurut Aan, setelah kejadian itu, sosok tak kasat mata itu semakin berani untuk menampilkan diri. Seperti saat dia tengah menonton TV sendirian di kost, dia mendengar suara siulan dari sebelah kanan.

"Dalam hati gue, apalagi? padahal masih terang gini. Gue masih nggak berani nengok, gue cuman ngelirik dan di situ ada sepasang kaki lurus tapi transparan gitu, kakinya item gosong gitu, trus dia pake dress warna pink," jelas Aan.

Karena penasaran, akhirnya Aan memberanikan diri untuk menengok ke arah tersebut dan baru terlihat jelas sosok itu duduk di sekat atap dengan posisi kaki menjulur ke bawah. 

"Gue cuman lihat badannya dari pinggul sampai ke bawah, nah pas gue ngelirik ke samping ternyata ada badannya tapi melengkung ke bawah (ke arah dapur), kayak kayang gitu," kata Aan.

Saat itu Aan yang ketakutan nekat untuk mencari tahu 'kepala' dari sosok yang dilihatnya. Dia kemudian mengintip ke arah dapur kosnya.

"Pas gue intip, gue ngerasa kayak roh gue kecabut, dan pas meremin mata malah makin jelas (sosok) yang gue lihat," ujarnya.

Jadi, yang Aan lihat adalah sosok wanita dengan posisi seperti yang dia jelaskan, namun tanpa rambut (botak), memakai dress pink, dan mukanya hancur. 

Setelah kejadian itu, Aan memutuskan untuk meninggalkan kos tersebut dan tidak kembali lagi karena ketakutan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait