URtech

Hati-hati! 5 Ancaman Siber di Balik Pertandingan Piala Dunia

Shinta Galih, Senin, 21 November 2022 11.24 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hati-hati! 5 Ancaman Siber di Balik Pertandingan Piala Dunia
Image: Ilustrasi keamanan siber. (Pixabay)

Jakarta - Piala Dunia Qatar 2022 adalah ajang yang paling ditunggu tahun ini. Namun, ajang ini dimanfaatkan penjahat siber untuk mencari mangsa yang ingin memperoleh uang dengan cepat.

Kaspersky telah menganalisis situs web phishing terkait Piala Dunia dari seluruh dunia yang dirancang untuk mencuri data identitas dan perbankan pengguna. 

Hasilnya, telah ditemukan halaman palsu yang menawarkan segalanya mulai dari tiket atau merchandise acara, hingga layanan streaming pertandingan, ditambah dengan banyak hadiah dan penipuan NFT yang mengeksploitasi Piala Dunia.

Nah berikut beberapa ancaman siber yang menghantui perhelatan Piala Dunia 2022, hati-hati ya!

1. Penipuan Tiket

Seperti halnya semua acara olahraga global besar, tiket palsu adalah umpan yang paling banyak digunakan untuk memikat para korban dan Piala Dunia tidak terkecuali. 

Selain itu, Qatar 2022 hanya menawarkan tiket digital, yang semakin meningkatkan risiko untuk berhadapan dengan bahaya online. 

Pakar Kaspersky menemukan banyak halaman phishing yang menawarkan untuk pembelian tiket pertandingan FIFA. Tapi korban akan gigit jari karena mereka akan kehilangan data pribadi, detail perbankan, dan uang. Selain itu, penipu online juga dapat menggunakan data yang dicuri untuk tujuan lain atau menjualnya di Dark Web.

2. Hadiah

Tidak ada acara publik besar tanpa para penipu yang menggunakan skema hadiah palsu. Pakar Kaspersky juga menemukan halaman phishing yang menawarkan untuk memenangkan dua tiket ke Piala Dunia. 

Ini cukup populer di mana biasanya setiap pengguna menjadi pemenang yang 'beruntung'; dengan yang terpilih hanya perlu membayar ongkos kirim.

3. Merchandise

Cara lain untuk mencuri data pengguna adalah melalui toko merchandise palsu terkait FIFA. Awalnya, pengguna akan ditawari T-shirt tim favorit, casing ponsel dengan pemain populer, atau bola bertanda tangan terdengar bagus. 

Namun setelah memasukkan data pribadi dan mentransfer uang untuk melakukan pembelian, penggemar justru kehilangan uang mereka karena penipuan online tersebut.

4. Penipuan Kripto dan NFT

Ciri khas lanskap ancaman penipuan siber menjelang Piala Dunia 2022 adalah penyebaran berbagai penipuan kripto, sebagian besar mengeksploitasi popularitas NFT. 

Beberapa menawarkan untuk bertaruh pada pertandingan dan memenangkan cryptocurrency, yang lain untuk memenangkan seni NFT di seluruh dunia. 

Satu hal yang perlu dilakukan pengguna hanyalah memasukkan kredensial dompet crypto, sehingga 'hadiah' akan langsung ditransfer. Dalam skenario seperti itu, penipu mendapatkan akses ke semua tabungan dan hingga data dompet terkait.

5. Penerbangan dan Akomodasi

Piala Dunia 2022 akan menggelar banyak acara offline dengan pemirsa langsung, yang melibatkan ribuan turis di Qatar. Hal ini juga tidak dilewatkan oleh para penipu online. 

Pakar Kaspersky telah mengamati banyak halaman phishing yang meniru layanan penerbangan yang menawarkan tiket ke Doha. Laman web yang dianalisis menunjukkan semua tanda klasik penipuan – tampilan menarik, kesalahan pengejaan, domain yang baru terdaftar, dan fungsi situs yang terbatas. 

Meskipun situs tersebut meniru agregator tiket pesawat global, pengguna hanya dapat memilih Qatar dalam daftar negara tujuan. Setelah detail penerbangan dimasukkan, korban diberi kesempatan untuk memasukkan data pribadi bersama dengan ID dan informasi kartu kredit.

Untuk menghindari menjadi korban penipuan, Kaspersky menyarankan pengguna untuk:

- Lebih aman untuk memeriksa tautan sebelum mengklik. Arahkan kursor ke atasnya untuk mempratinjau URL, dan cari kesalahan eja atau penyimpangan lainnya

- Lebih baik tidak mengikuti tautan dari email sama sekali. Sebagai gantinya, Anda dapat membuka tab atau jendela baru dan memasukkan URL bank Anda atau alamat situs lainnya secara manual.

- Pertimbangkan jenis informasi apa yang diminta. Perusahaan yang sah tidak menghubungi Anda secara tiba-tiba melalui email untuk menanyakan informasi pribadi seperti detail perbankan atau kartu kredit, nomor jaminan sosial, dll. 

- Gunakan solusi keamanan yang andal, seperti Kaspersky, yang mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing.

- Periksa tata bahasa dan ejaan (grammar spelling) adalah cara efektif untuk mengidentifikasi scammer. Kesalahan ketik dan tata bahasa yang buruk merupakan tanda bahaya. 

Begitu juga dengan ungkapan yang aneh atau sintaksis yang tidak biasa, yang mungkin dihasilkan dari email yang diterjemahkan bolak-balik melalui penerjemah beberapa kali.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait