URtrending

Ibunda Minta Novia Tak Usah Diotopsi dan Minta Maaf, Netizen Curiga

Kintan Lestari, Minggu, 5 Desember 2021 16.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ibunda Minta Novia Tak Usah Diotopsi dan Minta Maaf, Netizen Curiga
Image: Ibunda Novia Widyasari Rahayu, Fauzan Safaroh, buka suara mengenai putrinya dalam sebuah video. (Tangkapan layar video via Twitter @rajatikam_)

Mojokerto - Meninggalnya Novia Widyasari Rahayu, mahasiswi yang mengakhiri hidupnya dengan meminum racun di makam sang ayah pada Kamis (2/12/2021) lalu masih jadi perbincangan publik.

Semua fakta mengenai Novia muncul ke permukaan, mulai dari cita-citanya yang ia tulis di Quora sampai depresi yang diderita mahasiswi 23 tahun itu akibat diperkosa sang kekasih, Randy Bagus Hari Sasongko, yang kini sudah jadi tersangka.

Munculnya pemberitaan tentang anaknya, membuat ibunda Novia, Fauzan Safaroh (50) buka suara mengenai putrinya lewat sebuah video.

Daripada membahas kasus, Fauzan dalam videonya justru meminta agar orang yang mengenal Novia memaafkan kesalahan yang pernah dibuat anaknya semasa hidupnya.

"Saya mamanya Novia, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas berita yang sudah beredar. Atas kejadian semua ini saya memohon maaf atas semua kesalahan anak saya kepada seluruhnya atau semuanya yang pernah mengenal anak saya, kesalahan anak saya mohon dimaafkan," ujar ibunda Novia.

"Saya mohon maaf sekali kalau ini adalah kejadian yang diluar nalar saya, di luar kemampuan saya. Dan saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan, baik di Twitter maupun apa pun. Memang anak saya ini istilahnya bisa dikatakan sakit ya, depresi," lanjutnya lagi.

Fauzan juga bercerita kalau putrinya memang depresi dan berkali-kali ingin mengakhiri hidupnya.

"Pada tanggal 29 November hari Senin itu saya bawa ke RSJ, dan di RSJ itu memang dinyatakan dia ini stres, depresi. Di sana diberikan obat oleh dokter jiwa, dan memang anaknya ini sudah tertekan sekali sangat berat dan sudah berkali-kali saya mencegah untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau yang ingin mengakhiri hidupnya. Sampai kemarin ditemukan di atas makam ayahnya itu sudah kondisi meninggal dunia. Dan memang di samping jenazah anak saya itu ada cairan yang mengandung racun yang sudah dibawa pihak kepolisian," imbuhnya. 

Dan dalam video juga Fauzan menyebut kalau dirinya tidak ingin jenazah putrinya diotopsi.

"Dan dari situ memang saya tidak bersedia untuk anak saya diotopsi atau dilakukan tindakan lain karena memang ya sudahlah ini musibah keluarga saya jadi saya sudah tidak ingin membesar-besarkan masalah ini. Dan saya hanya ingin doa dari panjengan semuanya agar anak saya diampuni," tutupnya.

Sayangnya video dari ibunda Novia dipandang lain oleh netizen. Banyak yang menilai kalau ibunda Novia diintimidasi agar dirinya tidak memberikan izin pada polisi untuk melakukan otopsi pada jenazah Novia.

Itu karena beredarnya surat pernyataan yang sudah ditandatangani perangkat desa pada hari meninggalnya Novia.

"Bahasa tersusun rapi, dikondisi habis ditinggal suami dan anak, rasanya kurang menyakinkan kalau itu benar2 perkataan si ibu korban," komentar netizen di Twitter.

"Ibu seperti diancam oleh pihak pelaku. Mari semua netizen seluruh Indonesia kita berkumpul dan menyuarakan keadilan. Barang bukti kita kumpulkan semua untuk bahan pertimbangan. Yg setuju dengan ide saya like," komentar yang lain.

Netizen juga membandingkan dengan cerita Novia yang beredar di Quora, yang mengatakan kalau ibunya ingin dirinya tetap hidup.

"beda jauh ya sama cerita yg ditulis korban di quora dan pernyataan dari temen deketnya. ini ibunya jg butuh pendampingan, takut kalo sampe beliau bener2 diintimidasi," tulis yang lainnya.

"Beda bgt dengan ketikan ini. si ibu serasa kek ada yang intimidasi," komentar seorang netizen.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait