URtech

IG dan Facebook Messenger Tidak Didukung Enkripsi End to End hingga 2023

Shinta Galih, Senin, 22 November 2021 11.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
IG dan Facebook Messenger Tidak Didukung Enkripsi End to End hingga 2023
Image: Ilustrasi Instagram. (pexels.com)

Jakarta - Meta memutuskan untuk menunda rencana enkripsi end-to-end secara default pada layanan Facebook Messenger dan Instagram (IG hingga 2023.

"Di Meta...kami tahu orang-orang mengharapkan kami untuk menggunakan teknologi paling aman yang tersedia, itulah sebabnya semua pesan pribadi yang Anda kirim di WhatsApp sudah dienkripsi ujung-ke-ujung dan mengapa kami berupaya menjadikannya default di seluruh aplikasi kami lainnya," tulis Antigone Davis, kepala keamanan global untuk Meta dikutip dari The Telegraph.

Masalahnya, kata Davis, adalah tantangan untuk menghadirkan fitur yang menawarkan perlindungan dan privasi pengguna sekaligus mencegah perilaku ilegal atau berbahaya di platform.

"Ada perdebatan yang sedang berlangsung tentang bagaimana perusahaan teknologi dapat terus memerangi penyalahgunaan dan mendukung pekerjaan penting penegakan hukum jika kami tidak dapat mengakses pesan Anda," terang Davis.

Jadi, katanya, Meta memperpanjang waktu guna mengumpulkan pandangan dari pakar privasi dan keselamatan, masyarakat sipil, dan pemerintah untuk memastikan merek melakukan semuanya dengan benar.

"Saat kami meluncurkan enkripsi end-to-end, kami akan menggunakan kombinasi data yang tidak dienkripsi di seluruh aplikasi kami, informasi akun, dan laporan dari pengguna untuk menjaga mereka tetap aman dengan cara yang dilindungi privasi sambil membantu upaya keselamatan publik," tulis Davis . Ini adalah strategi dasar yang sama yang telah digunakan perusahaan dengan WhatsApp, yang tidak melakukan enkripsi end-to-end.

Sebelumnya, sebuah posting blog awal tahun ini menyebutkan kalau Meta akan mengadopsi end-to-end default yang tersedia di Instagram dan Facebook Messenger paling cepat pada 2022.

Hanya saja rencana Meta di 2023 kemungkinan menemui ganjalan. Sebab di tahun yang sama, Inggris akan menerapkan RUU Keamanan Online yang akan membutuhkan platform online untuk menjaga anak-anak dari bahaya, serta segera menangani konten yang kasar.

Namun, hal tersebut dapat menghambat rencana Meta untuk mengaktifkan enkripsi end-to-end secara default. Sebab Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, mengklaim enkripsi end-to-end dapat membuat lebih sulit untuk mencegah pelecehan anak secara online.

“Sayangnya, pada saat kita perlu mengambil lebih banyak tindakan... Facebook masih mengejar rencana enkripsi end-to-end yang menempatkan kebaikan pekerjaan dan kemajuan yang telah dibuat dalam bahaya,” kata Patel.

Selain Inggris, sederet negara seperti AS, Australia, Selandia Baru, Kanada, India, dan Jepang mengeluarkan aturan yang membolehkan penegak hukum untuk melihat pesan dan file terenkripsi bilamana surat perintah dikeluarkan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait