URtech

Meta Beberkan Jumlah Postingan Bullying di Facebook dan Instagram

Shinta Galih, Sabtu, 13 November 2021 09.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Meta Beberkan Jumlah Postingan Bullying di Facebook dan Instagram
Image: Ilustrasi bullying. (Freepik)

Jakarta - Meta melakukan langkah mengejutkan dengan membeberkan jumlah postingan bullying serta pelecehan seksual di dua platformnya, yakni Facebook dan Instagram.

Laporan tersebut menjadi kali pertama bagi perusahaan membagikan metrik prevalensi seputar intimidasi dan pelecehan di platformnya. 

Prevalensi sendiri adalah statistik yang digunakan Facebook untuk melacak konten yang melanggar yang lolos dari sistem deteksinya.

Menurut laporan Facebook, prevalensi bullying dan pelecehan di Facebook pada kuartal III-2021 adalah 0,04-0,05 persen per 10.000 tampilan konten.

Artinya, dari setiap 10.000 konten yang muncul di Facebook, terdapat 14 hingga 15 konten yang mengandung unsur bullying dan pelecehan, yang lolos dari sistem deteksi otomatis mereka.

Sementara di Instagram, antara 0,05% -0,06%, artinya antara 5 dan 6 kali per 10.000 tampilan konten.

Meta mengaku telah menghapus 13,6 juta konten di Facebook karena melanggar kebijakan kekerasan dan hasutan.  Mereka pun secara proaktif mendeteksi 96,7 persen konten ini sebelum ada yang melaporkannya.

Sedangkan di Instagram, Meta menyatakan telah menghapus 3,3 juta postingan konten dengan tingkat deteksi proaktif 96,4 persen. 

Meta memperkirakan bahwa perusahaan hanya mampu mengatasi sekitar tiga hingga lima persen konten ujaran kebencian di platformnya, yang berarti sebagian besar konten lainnya bisa saja masih muncul di News Feed.

Hal itu disebabkan sistem otomatis AI Facebook memiliki keterbatasan   hanya bisa mendeteksi konten-konten dalam Bahasa Inggris.

Pun begitu secara global, prevalensi ujaran kebencian di Facebook dan Instagram terus menurun selama empat kuartal berturut-turut.

Meta menyatakan komitmennya untuk terus mengoptimalkan teknologi AI dalam mengambil tindakan untuk memberantas konten-konten berbau ujaran kebencian di platformnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait