URnews

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Ramai Disorot Media Asing

Alfian Muntahanatul Ulya, Minggu, 2 Oktober 2022 10.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Ramai Disorot Media Asing
Image: Tangkapan layar kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Twitter/@rujaklegi09)

Jakarta - Tragedi kericuhan suporter bola yang dilaporkan menelan sebanyak 127 korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) menjadi sorotan berbagai media asing.

Banyak media dari berbagai negara turut melaporkan insiden ini dari kacamata mereka. Mulai dari menyinggung tentang jumlah korban yang dilaporkan tewas dalam kerusuhan, siapa saja yang turut menjadi sasaran, hingga bentrok yang melibatkan gas air mata.

Seperti dilaporkan oleh The Guardian dalam artikel berjudul 'More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesia Football Match', mereka tampak menyoroti total nyawa yang melayang akibat kekacauan antar suporter Arema FC dan Persebaya.

"Lebih dari 120 penggemar sepak bola dilaporkan tewas setelah kekacauan dan kekerasan meletus setelah pertandingan sepak bola liga Indonesia," tulis The Guardian dikutip Urbanasia, Minggu (2/10/2022).

Sementara itu, media asing yang berbasis di Canada, Daily Star turut memberitakan korban yang menjadi sasaran amukan massa saat kericuhan itu terjadi. 

"Jumlah korban kini telah dikonfirmasi menjadi 127, termasuk dua petugas, dengan anak-anak di antara mereka yang tewas," lapor Daily Star.

Mereka juga berbagi cerita terkait situasi mencekam dalam rekaman yang beredar, yang menunjukkan para suporter memanjat pagar ketika hendak menyelamatkan diri dari kejaran gas air mata.

Tak kalah cepat dari media lain, selang beberapa saat setelah kejadian, Mirror pada Sabtu (1/10/2022) malam melaporkan situasi terkini bentrok antar suporter tersebut. Mereka menyoroti tindakan yang diambil pihak berwenang untuk menghentikan kericuhan.

"Media lokal melaporkan bahwa bentrokan kemudian pecah antara pasukan keamanan dan para penggemar di lapangan, dengan benda-benda dilemparkan ke depan petugas keamanan kemudian mulai menggunakan gas air mata," ujar Mirror.

Mereka menambahkan, menurut informasi yang didapat, banyak korban kehilangan kesadaran akibat sesak napas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh petugas keamanan saat berupaya meredam bentrok.

Sebagaimana diberitakan banyak media lokal maupun asing, kerusuhan ini muncul usai laga derby Jatim atas kemenangan 3 poin Persebaya melawan Arema FC. 

Suporter tidak terima atas kekalahan tim kesayangannya lantas berbondong turun ke lapangan untuk mengejar para pemain dan ofisial, namun berujung ricuh lantaran disusul ribuan suporter yang lain.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait