URnews

Kiat Bangkit dari Bisnis yang Terpuruk, Kesehatan Mental Jadi Kunci

Elga Nurmutia, Minggu, 17 Oktober 2021 08.42 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kiat Bangkit dari Bisnis yang Terpuruk, Kesehatan Mental Jadi Kunci
Image: ilustrasi berjabat tangan (Pixabay/geralt)

Jakarta - Ketika seluruh bisnis mengalami kondisi ambruk atau jatuh, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Hal yang harus diperhatikan tersebut, yakni hal bisnisnya dan yang kedua terkait kesehatan mentalnya. 

“Kalau memang semua bisnis ambruk memang yang harus diperhatikan dua hal satu adalah tentang hal bisnisnya dan yang kedua tentang kesehatan mentalnya,” ujar Ronald Sipahutar, Operational Business Coach, dalam Webinar yang diselenggarakan Kencomm, Sabtu (16/10/2021). 

Bisnis dan kesehatan mental ini merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Karena, tidak jarang kesehatan mental ini terabaikan dan biasanya orang ini hanya dianjurkan untuk menerima semuanya. 

“Itu hal yang memang harus dilihat, karena sering sekali bagian kesehatan mentalnya terlupakan. Orang suka dianggap suruh acceptable terima segala macam, tapi itu terlewatkan (kesehatan mental),” lanjutnya. 

Bisnis dengan skala kecil maupun besar memiliki dampak terhadap dua hal, yaitu baik sisi bisnis dan juga kesehatan mental. 

“Mau bisnis yang kecil atau besar dua hal itu punya impact kesatu bisnisnya sudah pasti kedua kesehatan mental,” tegasnya.

Adapun, 5 cara untuk membangkitkan sebuah bisnis dari Ronald Sipahutar. Hal tersebut dijelaskan secara rinci, sebagai berikut:

Get Together

Ketika bisnis jatuh, ambruk, gagal, yang perlu dilakukan bukan menjadi reaktif karena itu hal yang salah. Dalam bagian get together ini secara personal mengumpulkan apa yang dimiliki setelah hancur (bisnisnya).

1634390658-WhatsApp-Image-2021-10-16-at-13.59.48.jpegSumber: Tara de Thouars, Psikologi Klinis menjelaskan tentang kesehatan mental dalam membangun bisnis.

Review

Melakukan review mengenai bisnis sebelumnya dan memperbaiki untuk menjadikan pelajaran kedepannya.

“Sebelum rencana kerja apapun yang akan dibikin maka temen-temen harus review itu wajib. Bisnis sebelumnya dilihat apa yang bikin gagal liat laporan penjualan apakah ada yang turun sisi mana yang turun, liat laporan keuangan, laporan keuangan dibenerin. Kita belajar memetakan pelajaran sebelumnya agar bisa memperbaiki kedepannya,” ujar Ronald.

Selain itu, jika tidak melakukan review maka tidak akan ada rencana yang muncul kedepannya. Proses inilah yang menentukan kedepannya akan seperti apa.

“Tidak ada rencana yang muncul untuk kedepannya anda tidak melakukan review. Itu salah besar kalau reaktif, review itu detail. Proses ini akan menentukan apa yang akan dilakukan kedepannya,” tegasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait