URguide

Kisah Teror 'Wanita Setan', Incar Bayi Lewat Lagu Cicak di Dinding

Shelly Lisdya, Kamis, 5 Agustus 2021 20.02 | Waktu baca 8 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Teror 'Wanita Setan', Incar Bayi Lewat Lagu Cicak di Dinding
Image: Ilustrasi makhluk halus (Pixabay)

Jakarta - Berbicara hal mistis, Indonesia memang dikenal memiliki banyak sekali ragam jenis hantu sesuai masing-masing daerah. Bahkan, hantu-hantu tersebut bisa hanya sekadar iseng untuk mengganggu manusia hingga menyerang manusia sebagai mangsanya.

Seperti misalnya, 'wanita setan' pemakan bayi yang belum lama ini ramai jadi perbincangan publik di Twitter. Utas atau dalam bahasa Inggris thread tersebut diceritakan oleh pemilik akun @JeroPoint.

Dari thread tersebut berdasarkam hasil risetnya melalui beberapa narasumber di sekitar lokasi kejadian kala itu. 

"Thread ini saya susun padat berdasarkan hasil riset saya melalui beberapa Narasumber lokal, hasil mediumisasi saya, dan Aksa yg mana mereka merupakan saksi mata dari peristiwa tersebut. Nama-nama dalam kisah ini sy samarkan untuk melindungi privacy narasumber," tulis @JeroPoint.

Peristiwa munculnya wanita setan pemakan bayi tersebut terjadi antara kurun waktu 1994-1997 di sebuah desa di ketinggian Jawa Barat. 

Cerita bermula ketika salah satu rumah sakit mengalami peristiwa meningkatnya angka kematian bayi dan kehilangan ari-ari/bali.

Pada zaman itu, disebut @JeroPoit, bahwa kebanyakan masyarakan akan lebih memilih melahirkan ke dukun beranak dibanding ke rumah sakit, karena biaya persalinan di rumah sakit jauh lebih mahal dan juga faktor jarak dari desa ke RS besar yang cukup jauh.

"Jadi pasien melahirkan di RS tidak seramai sekarang," katanya.

Namun hari itu, ada pasien yang harus melahirkan dengan metode operasi karena posisi bayi melintang atau sungsang. 

"Pasien terus meraung kesakitan, bagaimana tidak? Sejak pagi dia masuk, sampai lepas waktu magrib masih belum mendapatkan instruksi tindakan operasi dari dokter," lanjutnya.

Diceritakan ada seorang perawat yang dikenal cukup sabar dan telaten dengan dikisahkan bernama Siti dan seorang perawat cantik idaman RS yang pendiam dan memilih kesibukannya bernama Yati.

1628168333-makhluk-halu---Pinterest-Patricia-Margareth.jpegSumber: Ilustrasi makhluk halus (Pinterest/Patricia-Margareth)

Kala itu, pasien mengeluh tidak kuat, dia meraung keras kesakitan, namun dokter tak kunjung memberikan tindakan operasi. Siti pun sempat kewalahan.

"Teh, tolong saya sudah tidak kuat?" Keluh pasien.

"Sabar ya bu, kita tunggu dokter, ibu berbaring miring ke kiri," kata Siti seperti diceritakan.

Pasien tersebut pun kemudian berbaring menghadap Yati yang berdiri di sisi kiri. Namun, Yati malah berdiri diam dan menatap perut si ibu. 

"Sus! Tolong dong! Masa diam Aja sih!" Protes pasien, kesal dengan respon Yati.

Yati masih tak bergeming, pasien itu terus meraung-raung kesakitan. Tak lama, Yati mulai menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding dengan mengubah lirik di bait ketiga, kemudian hanya bersenandung di bait terakhir.

"Cicak-cicak di dinding,
Diam-diam me-ra-yap
Lahir seorang bayi
Hap!
Hmmmmmmmm" 

Begitu bunyi lirik lagu yang dinyanyikan oleh Yati yang diceritakan oleh @JeroPoint. Bukannya berhenti, Yati malag terus bernyanyi dan membuat si pasien semakin kesal.

Tak lama banyak cicak merayap dari berbagai sisi di langit-langit kamar bersalin, cicak-cicak itu berkumpul merayap tepat di atas posisi sang pasien.

Pasien kalang kabut mengusir Cicak di perutnya, gerakan tubuhnya tak terkontrol. Yati hanya menyaksikan sembari tertawa kecil.

"Aaaaaaa!!! Cicak,, cicak tolong!!!!!" teriakan pasien itu terdengar keras sampai keluar 
ruangan. 

Siti pun datang menghampiri dan bertanya kenapa pasien sampai berteriak cicak.

"Bu, ibu kenapa ?" tanya Siti, lembut. 

"Cicak sus, ini di ..." jawaban pasien terpotong begitu melihat sudah tidak ada cicak di perutnya.

"Tadi di perut saya ada cicak banyak, sus," terang pasien yag kemudian merasakan nyeri tak tertahankan di perutnya.

Siti pun memeriksa kondisi pasien dan ternyata pembukaannya sudah lengkap, kepala bayi sudah terlihat.

Sontak Siti memanggil rekan perawat lainnya untuk membantu, karena di luar dugaan pasien dapat melahirkan normal. Yati yang berdiri agak jauh dari pasien mengerjapkan mata seolah tersadar sesuatu.

Para perawat lain datang membantu, tetapi Yati justru malah keluar ruangan. Sudah biasa bagi perawat lain melihat Yati keluar Ruangan ketika pasien hendak melahirkan. Tidak ada yag mengetahui alasan pastinya, tak ada yang memprotes Yati.

Singkat cerita, usai persalinan Siti membawa bayi itu ke luar ruangan untuk dibersihkan. Siti memasuki ruangan memandikan bayi seorang diri, dia membersihkan bayi yang baru lahir itu, sementara perawat lain meneruskan penanganan pasien (menjahit). Bayi yang semua menangis keras, tiba-tiba berhenti menangis.

Siti mencium aroma melati, mulanya dia menghiraukan, tetapi lama-lama wangi itu berubah menjadi bau semerbak kemenyan.

Bulu roma Siti meremang, dalam hati dia merapalkan doa, bayi itu menangis lagi, lalu terdengar suara perempuan bergumam melantunkan nada lagu 'cicak di dinding'.

Bayi itu berhenti menangis, seolah mendengarkan suara senandung lagu 'cicak di dinding' dengan lantunan tempo lambat. Suara itu berasa dari langit-langit ruangan di sisi belakang Siti. Tangannya mulai gemetar memegang sang bayi, jantungnya berdegup lebih kencang, Siti ketakutan.

"Suara senandung itu semakin keras (dekat), sekujur tubuh Siti membeku, dia merasakan ada sosok merayap yang mendekat menghampirinya," tulis @JeroPoint.

Sosok itu kini jelas berhenti tepat di langit-langit atas kepala Siti. Dia memperat genggaman ke sang bayi, perlahan Siti mendongakkan kepala dan ada yang menetes ke kepala Siti yang tak lain adalah cairan kental berbau amis. 

1628168365-makhluk-halus---Flickr.jpegSumber: Ilustrasi wanita (Flickr)

"Siti memberanikan diri untuk terus menoleh ke atas dengan gemetar, tubuhnya berupaya menjaga keseimbangan. Mata Siti terbelalak, kaki-kakinya melemas, alangkah terkejutnya Siti melihat sosok wanita merayap, berambut panjang menjuntai, bola matanya putih, wajahnya tua hitam, giginya betaring, dan keluar cairan kental hitam berbau anyir dari mulut sobeknya," lanjut @JeroPoint. 

Tak lama, sosok itu menjulurkan tangan dengan kuku-kuku hitam panjangnya ke arah kedua bola mata Siti secara perlahan. Siti tak tahu apa yang harus diperbuat di situasi itu, dia ketakutan setengah mati, kaki-kakinya melemas entah berapa lama lagi mampu menopang pertahanan tubuhnya.

"Belum sampai jari makhluk itu ke mata Siti, tiba-tiba bayi digenggaman Siti menangis keras. Sosok itu beralih menatap sang bayi, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan memperhatikan sang bayi, kemudian tangannya berbelok arah ke bayi tersebut," lanjutnya.

"Sontak Siti merundukan badannya melindungi bayi itu dengan punggungnya. Sosok makhluk wanita mengerikan itu mengeram memekik mengalirkan deras cairan hitam pekat berbau anyir yg membanjiri punggung Siti, tak lama, secepat kilat makhluk itu menyergap tubuh Siti dan berteriak. Beruntung Siti selamat," bebernya.

Ketika perawat datang dan bertanya kepada Siti kenapa dia berteriak, Siti hanya menjawab tidak ada apa-apa. Usai dicek, tak ada yang aneh pada tubuh bayi, dirinya mulai berpikir mungkin saja tadi hanya halusinasinya. 

"Meski begitu, dia pun masih tidak yakin karena peristiwa tadi terasa benar-benar nyata sampai membuatnya keringat dingin!" @JeroPoint menceritakan.

Siti pun mempercepat pekerjaannya membersihkan bayi, lalu menyerahkan Bayi tersebut ke poli anak unit pasca melahirkan.

Siti kembali ke ruang bersalin, tampak di sana dia mendengar rekannya sedang berdebat di meja jaga depan ruangan membahas ari-ari yang hilang.

Tak selang berapa lama, berita duka datang dari dokter poli anak yg menyatakan bahwa bayi yang baru saja lahir tadi mengalami penurunan oksigen drastis yang membuat kondisinya mendadak drop kemudian tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.

Siti pun yakin, bahwa hal yang tadi dialaminya bukan halusinasi, melainkan benar-benar nyata. Setibanya di kamar rawat, sang pasien bercerita pada Siti tentang peristiwa aneh yang dialaminya di kamar bersalin ketika hanya berdua bersama suster Yati.

“Sejak Saat itu, angka kematian bayi mendadak tinggi kang, ari-ari bayi juga sering hilang” ucap Siti kepada @JeroPoint.

Siti mengatakan bahwa sejak peristiwa itu, makhluk bengis itu semakin intens meneror, hampir seluruh perawat poli kandungan mengalami teror serupa (diawali dgn senandung lagu ‘cicak di dinding’) sgt mengerikan, banyak yang berujung pingsan bahkan memutuskan berhenti bekerja.

Tak hanya perawat, satpam dan karyawan RS lainnya juga kerap diganggu kala dinas malam. Wujudnya yang mengerikan, gerakannya merambat dan merayap serta berpakaian suster lusuh membuat dia dijuluki “Hantu Suster Rayap” oleh warga RS.

Akun itu juga sempat menceritakan bahwa warga sekitar di desa itu sempat membakar wanita yang diduga wujud hantu pemakan bayi itu. Namun, mereka kalah karena sosoknya yang ganas dan mengerikan. 

"Badannya dililit tambang, diikat erat, lalu ujung talinya diberi penyangga kayu untuk menarik wanita itu layaknya binatang. Seolah, tak ada yg mau (berani) menyentuh langsung wanita itu. Dirinya hanya bisa merintih menangis dengan kaki telanjang tanpa alas," ceritanya.

"Setibanya di salah satu lapang, telah disiapkan tiang kokoh yang sudah di kelilingi kayu bakar tersusun tinggi. Wanita itu diikat ditiang tersebut. Para warga berkerumun mengitari menjadikannya tontonan paling ditunggu. Ya, wanita itu akan dibakar," lanjutnya.

Tak lama datang sosok Pak Tua yang merupakan tokoh masyarakat dan memiliki kemampuan supranatural yang paling dihormati di desa. 

"Pak Tua mengangkat satu tangan sebagai isyarat meminta warga untuk tenang. Situasi mendadak hening, Pak Tua berdiri tak bergeming dan terus menatap wanita itu," lanjutnya menceritakan.

"Tak lama berselang, wanita itu berhenti merintih, dia tersenyum membalas tatapan Pak Tua. Matanya menjadi tajam, perlahan dia tertawa memekik. Urat-urat di kulitnya menonjol keluar, tawanya semakin melengking, bola matanya memutih. Raut wajah kekhawatiran Pak Tua terlihat jelas," imbuhnya.

Para warga pun mulai ketakutan, di antaranya mundur beberapa langkah. Tak berhenti di situ, wajah wanita itu kemudian menua, giginya mengeluarkan taring, mulutnya melebarkan sobekan kemudian mengeluarkan cairan hitam. Warga semakin riuh, Pak Tua cemas.

"BAKAR!!!" Perintah Pak Tua. 

Empat orang pemuda dibelakang Pak Tua melemparkan obor ke kayu bakar yang mengelilingi wanita itu. Namun wanita itu terus tertawa memekik, api merambat cepat karena sudah basah minyak tanah. Namun, belum sampai api itu menyentuh tubuhnya wanita itu seketika menghilang.

"Api tidak bisa dimusnahkan dengan api." ucap Pak Empu pada @JeroPoint. 

Pak Empu merupakan anak Pak Tua yang juga menjadi salah satu pemuda yang turut melemparkan obor api ke arah wanita itu. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait