URnews

Menteri Risma Ribut dengan Aktivis di Lombok Timur

Griska Laras, Kamis, 14 Oktober 2021 18.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menteri Risma Ribut dengan Aktivis di Lombok Timur
Image: Menteri Sosial, Tri Rismaharini. (Dok. Kemensos)

Lombok Timur - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali marah-marah di depan publik. Kali ini Risma beradu argumen dengan seorang aktivis saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (13/10/2021).

Momen Risma marah-marah terekam kamera dan tersebar di media sosial hingga viral.

Dalam video yang beredar, mantan walikota Surabaya itu nampak menunjuk seorang pemuda yang tengah dipegangi petugas keamanan.

Kemarahan Risma ini dipicu oleh seorang aktivis yang protes soal penyaluran bansos. Dia merangsek ke arah rombongan mensos dan meminta menyampaikan aspirasinya dengan nada tinggi.

Aktivis itu juga mempertanyakan alasan Risma melakukan kunjungan ke tempat kepala desa yang diduga terlibat sebagai supplier bansos.

"Ini tempat supplier di sini. Kami pertanyakan kenapa ibu datang ke tempat ini. Ini tempat salah satu oknum supplier, ada apa di sini," bentak seorang pria seperti dilihat dalam video yang diunggah akun @sadeok1.

Merasa difitnah, Risma tak terima dan balas membentak pria tersebut.

"Sebentar kamu jangan fitnah aku ya. Dengerin, kamu berhak ngomong, saya juga berhak. Sekarang mana datamu, kalau kamu mau memperjuangkan," kata Risma.

Risma mengaku bakal siap menindaklanjuti laporan aktivis jika disertai data yang jelas. Tapi saat ini belum diketahui secara pasti data bansos apa yang dipersengketakan.

"Kalo saya nggak (punya) niat baik, ngapain saya datang ke sini. Itu yang pertama. Yang kedua, saya nggak tahu ini supplier atau tidak. Saya menteri tidak ngurus ini. Ketiga jika anda mau memperjuangkan, silakan datanya disiapkan, saya tunggu," ujarnya.

@sadeok1

kunjungan mensos di lombok diwarnai protes dua aktivis #risma #mensos #bansos

♬ suara asli - Sade Ok
Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait