URtrending

PSBB Belum Diterapkan, Ini Sejumlah Langkah Surabaya Cegah Penyebaran COVID-19

Nivita Saldyni, Senin, 20 April 2020 12.36 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PSBB Belum Diterapkan, Ini Sejumlah Langkah Surabaya Cegah Penyebaran COVID-19
Image: Penyemprotan disinfektan di jalanan Surabaya menggunakan drone. (Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Hingga hari ini, Kota Surabaya masih belum menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun Pemerintah Kota Surabaya memastikan ada empat upaya yang tak pernah absen dilakukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser mengatakan, empat upaya itu adalah upaya promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif.

"Upaya preventif yang sudah kami lakukan yaitu menyediakan laman lawancovid-19.surabaya.go.id, penyuluhan melalui beberapa media promosi kepada masyarakat tentang COVID-19 dan perlunya kewaspadaan serta pencegahannya, penyebaran brosur tentang COVID-19  dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu penanganan COVID-19," kata Fikser di Surabaya, Senin (20/4/2020), seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo Bersiap Diri Terapkan PSBB

1587357295-balai-kota-surabaya.jpg

Image: Balai Kota Surabaya

Sementara upaya preventif yang telah dilakukan Pemkot di antaranya dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, pemantauan dan pendataan kepada seluruh kriteria kasus beserta kontak eratnya, hingga melakukan analisa terhadap peningkatan kasus, pemetaan persebaran kasus, dan kejadian transmisi lokal dengan melakukan pelacakan klaster.

"Kami juga memberlakukan dan mengawasi pelaksanaan sosial distancing dengan meliburkan anak sekolah dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah, memberlakukan bekerja dari rumah secara bergantian, membatasi kegiatan di tempat umum, hingga membatasi kegiatan yang mengumpulkan massa," imbuhnya.

Hingga saat ini bahkan Pemkot Surabaya telah melakukan rapid test kepada 1.730 orang yang merupakan petugas kesehatan dan patroli, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), hingga orang tanpa gejala (OTG).

Untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan masker bagi tenaga kesehatan, Pemkot telah bekerja sama dengan sejumlah UMKM untuk memproduksi secara massal. Nantinya hasil produksi UMKM itu akan dibagikan ke rumah sakit rujukan dan non-rujukan, puskesmas, petugas lapangan, juga untuk ODP, OTG, PDP.

"Kami juga membagikan cairan pembersih tangan, obat terapi COVID-19, Vitamin C kepada mereka yang membutuhkan," kata Kepala Diskominfo Kota Surabaya itu.

Baca Juga: Selain Surabaya, Sidoarjo dan Gresik Bakal Ikut Bahas PSBB Hari Ini

1587357324-wastafel-surabaya.jpg

Image:  Wali Kota Risma menggunakan salah satu wastafel yang disediakan Pemkot untuk warga. (Humas Pemkot Surabaya)

Ia menambahkan bahwa Pemkot Surabaya kini telah melakukan 7.322 kali penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat umum, mulai dari apartemen, perumahan, perkampungan, rumah sakit, puskesmas, terminal, stasiun, perkantoran, lokasi  strategis/positif COVID-19, pasar, rumah ibadah, kafe, sentra wisata kuliner, dan tempat pelayanan publik.

Di 1.357 titik di Kota Surabaya juga tersedia wastafel untuk warga mencuci tangan. Sebanyak 438 bilik sterilisasi dan 105 thermal infra red juga disebar ke berbagai titik di ruang publik. 

Untuk warga yang berstatus OTG, ataupun memiliki kontak erat dari kriteria ODP dan PDP, rusun Babat Jerawat, Dukuh Kupang dan hotel sudah disiapkan untuk karantina khusus.

Di dapur umum, Pemkot Surabaya juga selalu membuat Pokak atau minuman herbal yang siap dibagikan bersama dengan telur rebus dan biskuit untuk warga hingga petugas medis di penjuru kota.

"Untuk upaya kuratif, kami menyiapkan puskesmas untuk melaksanakan pelayanan, menunjuk dan mengkoordinasikan rumah sakit untuk pelayanan dan sarana rujukan, mengkoordinasikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan di seluruh puskesmas dan rumah sakit serta menyediakan obat-obatan beserta alat kesehatan untuk menangani kasus COVID-19," katanya.

Nah, di upaya terakhir atau rehabilitatif, Pemkot Surabaya terus memantau pasien yang sembuh untuk mengetahui perkembangan kesehatannya dan agar disiplin melakukan physical distancing.

Upaya ini terus dilakukan mengingat saat ini seluruh 31 kecamatan di Kota Surabaya telah masuk zona merah dengan total 299 orang terkonfirmasi positif COVID-19, 745 PDP, dan 1.892 orang ODP.

Sementara itu, hari ini (20/4/2020) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diketahui akan menyurati Kemenkes soal pengajuan penerapan PSBB di tiga daerah, yaitu Kota Surabaya, sebagian Kabupaten Sidoarjo dan juga Gresik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait