URstyle

Kemarin Hari Asma Sedunia, Yuk Kenali Pemicunya pada Anak-anak!

Urbanasia, Rabu, 3 Mei 2023 12.42 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemarin Hari Asma Sedunia, Yuk Kenali Pemicunya pada Anak-anak!
Image: Ilustrasi - Anak penderita asma sedang menghirup ventolin inhaler. (Freepik)

Jakarta - Hari Asma Sedunia diperingati setiap hari Selasa pertama bulan Mei. Tahun ini, Hari Asma Sedunia ini diperingati pada tanggal 2 Mei 2023 kemarin. 

Adapun peringatan Hari Asma Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang asma, kondisi kesehatan jangka panjang yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Apa Itu Asma?

Asma adalah penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan kepekaan terhadap iritasi dan alergen yang dihirup sehingga menyebabkan peradangan kronis dan penyempitan saluran udara.

Tema untuk peringatan tahun ini adalah ‘Asthma care for all’. Tema tersebut dipilih oleh The Global Initiative for Asthma (GINA) untuk memastikan ketersediaan obat yang efektif dan terjamin kualitasnya bagi semua orang.

Asma bisa menyerang semua masyarakat baik dewasa maupun anak-anak. Gejalanya pun tak beda jauh antara asma yang menyerang dewasa dan yang menyerang anak-anak. 

Meski dmeikian, penyakit asma pada anak-anak menjadi tantangan tersendiri karena sering berakhir pada perawatan di rumah sakit yang menyebabkan anak yang menderita harus melewatkan sekolah. 

Gejala Asma Anak

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gejala asma pada anak tidak berbeda dengan gejala pada orang dewasa. Berikut ada beberapa gejala umum asma yang menyerang anak-anak. 

- Suara seperti siulan saat menghembuskan napas;

- Sulit tidur karena sesak napas, batuk atau bersin;

- Dada sesak;

- Sering batuk yang diperparah dengan infeksi virus, tidur, olahraga atau udara dingin;

- Kelelahan karena kurang tidur;

- Kesulitan dalam pemulihan dari bronkitis setelah infeksi pernapasan;

- Kesulitan bernapas saat bermain atau berolahraga.

Pemicu Asma pada Anak

Selain mengetahui gejala asma, orangtua juga penting untuk mengetahui pemicu munculnya asma pada anak-anak. Hal ini penting agar penyakit ini bisa ditanggulangi. 

Selain itu, cara paling efektif untuk mengatasi asma adalah dengan menghindari pemicunya. Penting untuk dipahami bahwa pemicu asma pada setiap anak berbeda-beda dan mungkin berbeda sesuai musim.

Membuat buku harian untuk mencatat rincian serangan asma dapat membantu mengidentifikasi pemicu penyakit tersebut. Berikut ini 7 pemicu asma pada anak yang penting untuk diketahui.

1. Alergen

Alergen adalah salah satu pemicu asma yang paling umum pada anak-anak, meliputi hewan, serbuk sari, debu, dan tungau. Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari pemicu ini, beberapa tindakan pencegahan dapat membantu meminimalkan paparan alergen.

Mengurangi alergen di kamar anak bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kamar dari debu, menghindari penggunaan bantal dari bahan bulu, rutin mencuci gorden dan sprei, hingga menjaga kelembaban ruangan. 

2. Olahraga

Olahraga dipercaya bisa menyebabkan asma karena adanya aktivitas fisik yang lebih dari biasanya.

Meski demikian, para ahli menyarankan untuk tidak menghindari olahraga dan aktivitas fisik hanya karena takut serangan asma sebab olahraga penting untuk kesehatan anak secara keseluruhan.

Sebaiknya periksakan ke dokter anak untuk memahami apa yang perlu dilakukan sebelum, selama, dan setelah berolahraga yang mungkin termasuk minum obat sebelum beraktivitas.

3. Polutan

Iritasi tertentu seperti parfum, produk pembersih, cat, asap rokok, dan polusi udara dapat memicu terjadinya asma pada anak.

Paparan iritasi yang umumnya terjadi di dalam rumah ini dapat dikurangi dengan tiga langkah sederhana, seperti menghindari merokok dalam ruangan, sediakan alat pembersih udara, dan jauhkan anak-anak dari peralatan berbahaya.

4. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi saluran pernapasan seperti pilek atau flu dapat menjadi pemicu asma pada anak. Anak-anak penderita asma akan kesulitan bernapas berhari-hari atau berminggu-minggu setelah gejala flu mereda.

Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan mengurangi kemungkinan infeksi dengan mendapatkan suntikan flu dan menjaga kebersihan tangan.

5. Cuaca Ekstrem

Kondisi cuaca seperti hujan lebat, angin, kelembaban dan panas atau dingin yang ekstrim dapat memicu asma pada anak.

Untuk menghindari pemicu tersebut dapat dilakukan dengan membatasi waktu anak di luar ruangan atau dengan menggunakan pakaian yang memadai untuk mengatasi cuaca.

6. Gastroesophageal reflux

Refluks ini menyebabkan isi perut mengalir ke belakang kerongkongan, yang apabila terhirup oleh anak-anak ke dalam paru-paru dapat merusak saluran udara dan memperburuk gejala asma.

7. Stres

Anak-anak penderita asma memiliki peningkatan risiko serangan asma yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan oleh peristiwa hidup yang sulit sehingga menyebabkan stres dan kecemasan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait