URnews

Warga Jarabulus Bakar Buku dari Turki yang Diduga Bergambar Nabi

Itha Prabandhani, Sabtu, 27 November 2021 14.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Warga Jarabulus Bakar Buku dari Turki yang Diduga Bergambar Nabi
Image: Ilustrasi buku. (Freepik)

Suriah – Warga Jarabulus yang berada di perbatasan Suriah dan Turki membakar buku pelajaran yang didistribusikan di Suriah Utara. Pasalnya, buku tersebut diduga berisi gambar visual Nabi Muhammad, hingga dianggap menghina agama Islam.

Warga setempat yang marah, membakar semua buku yang diproduksi oleh Kementerian Pendidikan Turki tersebut.

Melansir AFP Jumat (26/11/2021), buku pelajaran agama tersebut dirancang oleh Kementerian Pendidikan Turki khusus untuk anak-anak yang tinggal di beberapa wilayah Suriah.

Di kota Jarabulus, dekat perbatasan Turki, penduduk membakar semua buku yang bisa mereka dapatkan.

"Kami terkejut di pagi hari menemukan buku teks ini, yang berisi penggambaran visual nabi," kata seorang warga Jarabulus, Mustafa Abdulhaq.

Sementara itu, pejabat tinggi pendidikan di Al-Bab, Jumaa Kazkaz, mengatakan buku-buku sekolah tersebut berasal dari provinsi-provinsi terdekat di Turki, seperti Gaziantep, Kilis, dan Sanliurfa.

Di dalam buku tersebut, terdapat gambar seorang pria berjanggut yang mengenakan sweater merah muda, berlutut untuk menyambut putrinya yang turun dari bus sekolah.

"Nabi menyambut putrinya Fatima," demikian tulisan judul di halaman buku tersebut. Meski demikian, tidak dapat dipastikan bahwa tulisan tersebut merujuk secara khusus pada gambar yang ada.

Sementara itu, di daerah lain yang dikendalikan oleh Ankara, termasuk kota Al-Bab, warga memperingatkan bahwa mereka akan menggelar aksi protes pada hari Jumat ini, jika buku pelajaran itu tidak ditarik kembali.

Seperti diketahui, Turki telah menguasai beberapa wilayah di Suriah dengan sejumlah operasi militer yang berlangsung sejak 2016. Di wilayah-wilayah tersebut, Turki telah membantu mendirikan rumah sakit, kantor pos, dan sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Turki.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait