URguide

Hal-hal di Sekitar Kita yang Konon Jadi ‘Makanan’ Makhlus Halus

Anisa Kurniasih, Jumat, 31 Desember 2021 07.08 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Hal-hal di Sekitar Kita yang Konon Jadi ‘Makanan’ Makhlus Halus
Image: Praktisi supranatural Ki Geni Seketi saat melakukan ritual (Ki Geni for Urbanasia)

Jakarta - Keberadaan makhluk halus di sekitar kita memang tak bisa dipungkiri. Bahkan, sosok-sosok gaib tersebut mungkin bisa dengan jelas dilihat dan dirasakan oleh orang-orang tertentu.

Tapi tahukah kamu? Kehadiran makhluk tak kasat mata ini nggak cuma ada di tempat-tempat angker, kuno dan juga sepi loh. Pasalnya, mereka bisa saja bersemayam di tempat-tempat tertentu asal terdapat hal-hal yang mereka ‘sukai’ dan bisa menjadi ‘makanan’.

Kepada Urbanasia, praktisi supranatural Ki Geni Seketi menjelaskan, makhluk halus atau juga jin rupanya menyukai ‘makanan’ yang ada di sekitar kita.

“Tak bisa dipungkiri, jin atau makhluk halus memang menyukai sesuatu yang kotor. Karena mreka sendiri kan memang sukanya di tempat-tempat gelap, lembap dan kotor. Itu kenapa kita dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan,” ungkap Ki Geni kepada Urbanasia, Kamis (30/12/2021).

Nah, selain itu ia juga memaparkan hal-hal yang disukai makhluk halus dan bahkan bisa menjadi ‘makanan’ mereka. Apa aja ya?

1. Darah

Bagi para wanita, pastinya tak asing lagi dengan mitos-mitos harus mencuci pembalut hingga bersih agar darah kita tidak jadi ‘makanan’ jin. Bahkan, kita juga diminta untuk tidak sembarangan meninggalkan bekas darah haid di dalam rumah.

Ki Geni pun tak membantah jika memang bangsa jin suka memakan darah, bahkan tak cuma darah dari menstruasi yang dialami oleh para wanita setiap bulannya.

Menurutnya, wanita yang sedang menstruasi memang sangat mudah sekali didekati oleh jin. Hal tersebut karena jin itu sendiri bisa mencium bau amis pada darah yang ada dalam tubuh wanita tersebut.

“Jin itu bisa tahu siapa yang memiliki darah yang ia makan, jika sudah masuk ke dalam badan si orang itu, dia bahkan bisa mengendalikan penuh emosi seseorang,” tuturnya.

2. Tulang

Tulang belulang juga menjadi salah satu hal yang disukai oleh bangsa jin atau makhluk halus sama seperti darah. Tulang bisa menjadi ‘makanan’ jin jika dibiarkan terbengkalai dan dibuang begitu saja di tempat-tempat yang tak seharusnya.

Ki Geni menjelaskan, bau tulang yang menyengat seperti darah begitu mudah dideteksi oleh para makhluk halus. Itu mengapa tulang belulang yang disertai daging segar juga sering dijadikan salah satu persembahan seseorang dalam melakukan ritual tertentu.

1602576240-bonek-santet.jpegSumber: Ilustrasi boneka santet (Ki Geni Seketi for Urbanasia)

3. Kotoran

Hal ketiga yang juga bisa menjadi ‘makanan’ bagi para makhluk halus ialah kotoran. Pasalnya, seperti yang telah dijelaskan, hal-hal kotor memang disukai oleh makhluk halus termasuk lokasi atau tempat yang sudah tidak terawat lagi.

“Tiga hal ini (darah, tulang kotoran) memang menjadi makanan para makhluk halus. Makanya kalau di tempat angker kan identik sekali dengan tempat yang kotor dan berantakan, sunyi dan lembap. Nah itulah yang disukai mereka (makhluk halus),” ungkap Ki Geni.

Bahkan tak cuma kotoran di tempat-tempat angker, kotoran dari tubuh manusia pun bisa jadi mengundang mereka untuk mendekat. Itu mengapa kita disarankan untuk terus selalu menjaga kebersihan di manapun termasuk ketika di toilet dan lainnya, guys.

4. Sesajen

Bagi masyarakat Indonesia, sesajen nampaknya sudah tak asing lagi didengar. Pasalnya, sesajen begitu erat kaitannya dengan adat dan tradisi yang dipercaya bisa mendatangkan kelancaran dari segala hajat manusia.

Namun, sesajen juga sering dikaitkan dengan persembahan untuk para makhluk tak kasat mata sebagai persembahan khusus. Sesajen biasanya berisi berbagai macam unsur makanan hingga aneka kembang khusus.

Bahkan, ada pula yang menyertakan ayam cemani berserta dupa untuk menyimbolkan sesuatu. Nah, berbagai macam makanan tersebut juga dipercaya menjadi syarat untuk menjadi perantara kepada makhluk halus agar hajat si orang tersebut dipenuhi.

“Sesajen memang jadi hal nggak boleh dilewatkan ya untuk ritual, karena sebelum mengundang atau berkomunikasi dengan sosok-sosok yang tak kasat mata memang mesti ada syaratnya. Namun, penggunaan sesajen nggak cuma soal itu, kepentingannya beda-beda,” tutup Ki Geni.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait