URtainment

Influencer Asal Spanyol Klaim Darah Menstruasi Penuh Nutrisi

Shelly Lisdya, Kamis, 27 Januari 2022 10.30 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Influencer Asal Spanyol Klaim Darah Menstruasi Penuh Nutrisi
Image: influencer Jasmine Carter dengan lukisannya yang terbuat dari darah menstruasi. (Instagram/jasminealiciacarter)

Jakarta - Seorang influencer Spanyol telah mengungkapkan bahwa dia meminum darah menstruasinya sendiri untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraannya, sebuah praktik yang menurut para ilmuwan sangat bodoh.

“Darah menstruasi Anda adalah obat murni,” tulis Jasmine Alicia Carter, dikutip NY Post, Kamis (27/1/2022).

Jasmine Carter mengatakan bahwa tujuannya melakukan hal tersebut untuk membantu perempuan memahami dan merebut kembali kesucian yang melekat dalam seluruh siklus menstruasi mereka.

"Kami di sini karena vagina kami dan darah kami dan perempuan tidak cukup menghargainya," kata Carter, yang merasa bahwa perempuan secara historis 'diajari untuk malu dengan menstruasi kami'.
 
Dia bahkan berteori bahwa tampon dan pembalut menstruasi mengandung bahan kimia untuk menyembunyikan darah dan membahayakan fungsi alami menstruasi wanita. Selain itu, dia juga mengklaim darah menstruasi mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan.

Selain itu, ia juga dilaporkan meminum plasma menstruasinya sendiri setiap hari. Carter percaya bahwa darah menstruasi mengandung nutrisi penting.

“Saat saya meminum darah haid, saya biasanya jongkok di toilet, mengeluarkan cangkir menstruasi saya dan menyesapnya,” jelas Carter. 

"Saya sangat terhubung dengan tubuh saya sehingga saya tahu persis berapa banyak darah yang harus diminum," lanjutnya.

"Kadang-kadang hanya seteguk dan kadang-kadang satu cangkir menstruasi penuh, karena saya membutuhkan lebih banyak nutrisi," lanjut Carter.

Nutrisi tersebut, menurut Carter, antara lain protein, zat besi, tembaga dan selenium, serta sifat antimikroba dan bahkan sel induk regeneratif. Namun, penelitian saat ini menyatakan bahwa darah menstruasi dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Namun, Carter mengklaim bahwa semakin sehat seseorang, semakin baik darah menstruasi mereka.

“Darah menstruasi Anda tidak akan sebaik jika Anda makan junk food setiap hari, misalnya, karena nutrisi Anda akan buruk. Tapi ketika Anda sedang haid, maka Anda tahu berapa banyak yang perlu Anda minum dan bisa merasakan manfaatnya," kata Carter.

Tak hanya meminumnya, Carter mengklaim bahwa menggunakan darah menstruasi di kulit dapat menenangkan dan meremajakan kembali kulitnya.

“Saat pertama kali saya mengoleskan darah menstruasi yang segar ke wajah saya, rasanya sangat alami. Perasaannya sangat menyegarkan dan menyejukkan di kulit,” ungkap Carter.

“Meskipun saya tidak pernah memiliki masalah kulit yang parah, saya pasti dapat merasakan bahwa kulit saya terlihat paling baik sekarang karena masker wajah (darah menstruasi) ini,” lanjutnya.

Tak hanya dia, Carter menyebut suaminya juga kerap mengenakan masker menstruasi di sekitar rumah.

Namun, terlepas itu semua, Carter tidak menginginkan semua orang mengikuti langkahnya yang menganggap darah menstruasi adalah obat nutrisi.

 "Saya tidak berharap semua orang terobsesi dengan darah menstruasi mereka seperti saya. Tapi saya mendorong wanita untuk mengumpulkan dan mengamati darah menstruasi mereka untuk melihat apa yang dapat memberitahu mereka tentang kesehatan mereka," tutup Carter.

Terlepas dari keyakinannya yang optimis, ahli kulit mengatakan tidak ada bukti untuk mendukung gagasan darah periode sebagai obat nutrisi sehat.

 “Secara teori, darah menstruasi memiliki banyak khasiat yang bermanfaat bagi kulit, seperti sifat anti-inflamasi dan sel punca, tetapi tidak ada bukti ilmiah saat ini yang mendukung penggunaan darah menstruasi sebagai masker,” kata dokter kulit Texas, Jennifer Vickers.  

"Belum lagi darah haid yang sulit dikeluarkan dengan cara yang steril, jadi ada kekhawatiran tentang pemindahan penyakit dari alat kelamin ke wajah. Jika, misalnya, seorang wanita terinfeksi human papillomavirus atau herpes simpleks, darah menstruasi berpotensi menjadi sarana untuk menularkan virus ini ke kulit wajah,” tutup Vickers.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait