URnews

Kasus COVID-19 Landai, 3 Daerah di Jateng Bakal Uji Coba Sekolah Tatap Muka

Nivita Saldyni, Kamis, 27 Agustus 2020 11.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Landai, 3 Daerah di Jateng Bakal Uji Coba Sekolah Tatap Muka
Image: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kiri) bersama Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum (kanan) saat membahas persiapan uji coba sekolah tatap muka di Jateng, Rabu (26/8/2020). (Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menunjuk tiga kabupaten/kota di Jateng untuk jadi pionir dalam uji coba sekolah tatap muka. Ketiga daerah itu adalah Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Padmaningrum menyebut dipilihnya tiga daerah ini bukan tanpa alasan. Ia mengatakan bahwa kini grafik penularan COVID-19 di tiga daerah itu mulai melandai.

"Pemilihan tiga daerah itu karena grafik penularan COVID-19 sudah mulai melandai. Sehingga, kami memulai uji coba di tujuh sekolah di tiga daerah tersebut," kata Padmaningrum kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (26/8/2020) lalu.

Ia pun meyebut akan ada tujuh sekolah yang tersebar di tiga daerah itu yang ditunjuk melaksanakan uji coba sekolah tatap muka. Tujuh sekolah tersebut adalah SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Tegal, dan SMA Pius di Kota Tegal.

"Ini baru uji coba, bukan sekolah seperti biasanya. Jadi sebelum uji coba itu, semua sekolah yang ditunjuk sudah melakukan simulasi," jelasnya.

Beragam sarana prasarana pendukung protokol kesehatan pencegahan COVID-19 juga telah disiapkan. Termasuk juga menggelar rapat dengan orang tua siswa. Rencananya, uji coba akan digelar awal September mendatang.

Nantinya selama pelaksanaan uji coba, jumlah siswa yang hadir akan dibatasi sebanyak sepertiga atau maksimal separuh dari jumlah siswa perkelasnya. Jam belajar juga diatur maksimal 4 jam aja nih guys. Tentunya warga sekolah juga wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan ia mengaku pihaknya telah menyiapkan inovasi untuk keperluan transportasi para siswa juga nih.

"Untuk transportasi, jika ada siswa yang tidak memiliki kendaraan, maka kami meminta sekolah bekerjasama dengan angkutan desa atau angkutan di daerah setempat, dengan juga membatasi jumlah siswa dan kebersihan angkutan itu," pungkasnya.

Mendengar pemaparan itu, Ganjar pun menyetujui tujuh sekolah ini menggelar uji coba sekolah tatap muka. Apalagi regulasi, sarana prasarana dan simulasi sudah dilakukan dan dipersiapkan sebelumnya.

"Nanti saat pelaksanaanya, saya minta diawasi. Kalau perlu Dinas atau Cabang Dinas Pendidikan menerjunkan tim untuk melakukan supervisi," ujar Ganjar lewat keterangan resminya.

Uji coba yang digelar di daerah yang berada di zona kuning COVID-19 itu pun diyakini bisa berjalan dengan baik. Ganjar pun semakin yakin usai melihat video simulasinya. 

"Kalau sarana prasarana saya lihat sudah siap, tinggal manajemen pelaksanaannya yang perlu diawasi. Yang saya wanti-wanti itu soal transportasinya, dari mereka berangkat sampai pulang. Tadi ada inovasi, sekolah bekerja sama dengan angkutan desa, diatur dan dimanajemen dengan baik," pesannya.

Nah, jika program ini berjalan lancar maka kuota siswa kabarnya akan ditambah loh. Namun kalau ada kekurangan selama proses berjalan, maka akan menjadi bahan evaluasi.

"Kita lihat nanti seperti apa, kalau lancar ya kita tambah, kalau kurang harus dievaluasi," tutupnya.

Kalau Urbanreaders, udah siap uji coba sekolah tatap muka belum?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait