URguide

Mengupas Misteri Teror Ketuk Pintu 'Pagebluk' Tengah Malam

Nivita Saldyni, Kamis, 15 Juli 2021 19.59 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengupas Misteri Teror Ketuk Pintu 'Pagebluk' Tengah Malam
Image: Ilustrasi ketuk pintu (Pixabay/Tama66)

Jakarta – Netizen Indonesia tengah dihebohkan dengan beredarnya video teror ketuk pintu rumah pada tengah malam. Teror itu kabarnya tengah menyasar warga Malang dan juga Madura.

Bahkan, seseorang di Bangkalan, Madura bernama Mawar (nama samaran) mengatakan bahwa di wilayahnya sudah ada lima korban yang meninggal dunia akibat teror ketuk pintu tersebut dalam waktu satu bulan ini.

“Kalau di tempatku untuk bulan ini aja kisaran lima orang. Jadi kaya ada tamu (mengetuk pintuk), dibuka, terus tiba-tiba besok pagi itu langsung (meninggal),” kata Mawar kepada Urbanasia, Kamis (15/7/2021).

“Makanya itu yang buat percaya gak percaya. Tapi realitanya begitu, walaupun semua mati karena Allah,” imbuhnya.

Mawar sendiri mengaku keluarganya pernah jadi sasaran teror ketuk pintu itu. Saat itu, rumah neneknya digedor. Namun saat diintip oleh tantenya, tidak ada orang sama sekali.

Masyarakat setempat pun percaya bahwa itu adalah penyakit yang dikirim oleh sosok jin yang mereka sebut dengan nama penyakit Tho’un.

Lantas benarkah teror ketuk pintu ini dilakukan oleh sosok makhluk gaib? Apakah teror ini benar-benar bisa mendatangkan sial bahkan hingga menghilangkan nyawa seseorang yang membukakan pintu?

Urbanasia pun menanyakan fenomena yang sedang viral ini ke Praktisi Supranatural Ki Geni Seketi mengupasnya dari sisi metafisika. Ki Geni menuturkan, ketukan yang dianggap dilakukan oleh sosok gaib itu memang bisa saja terjadi. Pasalnya, jin memiliki energi yang dapat menimbulkan suara atau gerakan.

“Bisa terjadi. Secara metafisika, energi jin itu bisa menimbulkan suara-suara aneh yang tak disangka seperti mengetuk pintu rumah itu,” kata Ki Geni kepada Urbanasia, Kamis (15/7/2021).

Namun, ia membantah jika ketukan tersebut lantas bisa menghabisi nyawa seseorang yang membuka pintu. Menurut Ki Geni, anggapan tersebut tak lepas dari alam bawah sadar manusia yang sudah tercampur dengan mitor-mitos sekitar yang ada.

1626338058-ilustrasi-ketok-pintu-Pinterest-Modern-Survival-Blog.jpegSumber: Ilustrasi ketuk pintu (Pinterest/Modern Survival Blog)

“Dari segi metafisika, fenomena ini bisa dilogikakan bagaimana jin ini memanfaatkan keadaan atau kerusuhan dari pikiran manusia itu sendiri yang akhirnya menguasai alam bawah sadar seseorang. Campur tangan jin ada, tapi gak sampai membunuh, hanya untuk teror. Jadilah menimbulkan sebuah kehebohan," ungkapnya.

"Kalaupun ada yang meninggal setelah kejadian buka pintu itu, ya itu sudah urusan takdir manusia itu sendiri. Kita kan nggak pernah tahu apakah orang itu sakit, apakah dia ada (penyakit) jantung dan lain sebagainya,” tambah pemiliki Padepokan Tapa Pendam tersebut.

“Intinya balik lagi ke pikiran, hati dan pendengaran. Disaat tiga hal dalam diri kita itu sudah kalah, di situlah imanpun nggak ada, yaudah apapun yang ditakutin itu bakal terjadi. Alam bawah sadarnya makin tersugesti dengan kata-kata negatif,” jelasnya lebih lanjut.

Untuk itu, saat beredar informasi bahwa teror ketuk pintu dikaitkan dengan tumbal atau persembahan, Ki Geni menyebut bahwa itu tidak benar. Sebab, ia menegaskan untuk melakukan persembahan tidaklah bisa dilakukan sembarangan begitu saja. Banyak syarat-syarat yang harus dilakukan termasuk mengetahui identitas si target.

“Bicara soal pertumbalan ataupun persembahan, nggak segampang itu. Harus ada data lengkap ataupun memang jasadnya dibawa ya kalau pun dia meninggal. Gak ada cerita yang namanya tumbal cuma buat mati orang tapi jasadnya gak dibawa atau dipersembahkan ke tujuan persembahan utamanya,” jelasnya panjang lebar.

Menurut Ki Geni fenomena teror ketuk pintu yang heboh baru-baru ini hanyalah mitos atau cerita yang dikarang saja oleh segelintir orang-orang yang memanfaatkan situasi di tengah pandemi COVID-19 yang telah banyak memakan korban.

“Saya bisa bilang itu hanya cocoklogi sih, mitos ataupun cocoklogi yang dibuat dari cerita yang dikarang karena memang di saat pandemi gini kan banyak orang yang tiba-tiba meninggal, sesak napas atau apa. Nah bisa jadi mereka yang pemikirannya sudah teracuni hal negatif ini buat sesuatu yang di luar logika manusia, ketuk pintu terus dibuka gak ada orang tiba-tiba mati,” terangnya.

Oleh sebab itu, Ki Geni berpesan agar kita harus selalu hati-hati dengan ucapan kita. Sebab ucapan tersebut bisa jadi dimanfaatkan oleh bangsa jin untuk memanfaatkan keadaan dan mengganggu kita.

“Nah makanya hati-hati dalam membuat cerita, takutnya hal itu menjadikan sebuah sugesti negatif kepada orang-orang yang mudah dipengaruhi oleh kata-kata yang tidak baik. Sehingga mereka tenggelam dalam ketakutannya dan di situ membuat energi positifnya berkurang ataupun habis. Di saat energi positif berkurang, bangsa jin atau iblis itu senang untuk menggoda atau menakut-nakuti manusia,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait