URnews

Sebelum Membeli Unit Link, Kenali Dulu Kekurangan dan Kelebihannya

Shelly Lisdya, Kamis, 14 Oktober 2021 08.29 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sebelum Membeli Unit Link, Kenali Dulu Kekurangan dan Kelebihannya
Image: Ilustrasi mengatur keuangan agar bahagia di masa tua (Image: mymoneysouq)

Jakarta - Urbanreaders, apakah kamu sudah mengenal Unit Link atau lebih dikenal Unit Linked Insurance Plan?

Unit Link adalah produk multi-faceted yang menawarkan perlindungan asuransi dan eksposur investasi dalam ekuitas atau obligasi. 

Produk ini mewajibkan pemegang polis untuk melakukan pembayaran premi secara berkala. Sebagian dari premi digunakan untuk pertanggungan asuransi, sedangkan bagian sisanya dikumpulkan dengan aset dari pemegang polis lain dan diinvestasikan dalam ekuitas, obligasi, atau kombinasi keduanya. 

Mengutip Investopedia, Kamis (14/10/2021), rencana asuransi unit link dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menyediakan asuransi jiwa, membangun kekayaan, menghasilkan pendapatan pensiun, dan membayar pendidikan anak dan cucu.

Dalam banyak kasus, seorang investor membuka unit link untuk memberikan keuntungan kepada keturunannya. Dengan unit link asuransi jiwa, penerima manfaat akan menerima pembayaran setelah kematian pemiliknya. 

Sementara laman OJK menyebutkan, unit link bukan hanya sebagai produk proteksi, tetapi juga mulai dikombinasikan dengan produk investasi.

Membeli produk unit link itu ibarat menyelam sambil minum air. Sekali membeli, dua sasaran langsung kita raih. Pertama, memperoleh perisai asuransi untuk melindungi kita dari kejadian tak terduga di masa depan. Kedua, mendapatkan manfaat investasi yang akan menambah aset kita.

Hal ini karena di dalam skema produk unit link, uang yang disetorkan nasabah tidak hanya diperuntukkan membayar premi asuransi, tetapi juga diinvestasikan oleh perusahaan asuransi melalui manajer investasi, agar nilainya terus berkembang.

Dengan kelebihannya tersebut, proteksi sekaligus investasi, banyak konsumen yang tertarik membeli produk unit link ketimbang produk asuransi tradisional yang hanya fokus menjual proteksi. Sebagai catatan saja, dalam 10 tahun terakhir, produk unit link telah tumbuh 10 ribu persen. Di sisi lain asuransi konvensional hanya tumbuh 380 persen.

Namun, sebaiknya, jangan buru-buru terbuai dengan iming-iming kombinasi investasi dan proteksi dalam satu produk seperti yang ditawarkan unit link. Pasalnya, sama dengan produk investasi lainnya, unit link juga tidak bebas risiko. Salah satunya risiko penurunan nilai investasi.

Selain itu, kita sebaiknya lebih dahulu membandingkan mana yang lebih baik, membeli satu paket proteksi dan investasi sekaligus (unit link) atau membelinya secara terpisah, produk proteksi sendiri, dan produk investasi juga sendiri.

Salah satu kekurangan unit link adalah konsumen tak dapat melacak ke mana dananya diinvestasikan dan biaya apa saja yang harus dikeluarkan menyusul pilihan investasi tersebut. Inilah yang membedakan unit link dengan reksa dana.

Selain itu, produk unit link juga kurang memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk menghentikan investasinya ketika mengalami kesulitan finansial.

Sebaliknya, dengan mengambil asuransi dan investasi secara terpisah, nasabah akan sangat leluasa menentukan keputusan keuangannya. Mereka bisa mengurangi atau bahkan menyetop investasinya tanpa khawatir kehilangan perlindungan dari asuransinya.

Banyak pakar keuangan menilai jika investasi dalam unit link tidak menghasilkan pertumbuhan yang optimal dibandingkan dengan produk investasi terpisah, misalnya reksadana.

Mengapa hal ini dapat terjadi? Biaya yang tinggi adalah jawabannya. Singkat cerita, jika kita membeli polis unit link, jangan berharap akan meraih investasi optimal di lima tahun pertama. 

Pasalnya, di periode tersebut, hasil investasi kita akan dikurangi dengan biaya akuisisi. Bahkan, ada produk asuransi link unit yang membebankan biaya akuisisi kepada nasabah hingga 41 persen dari setoran premi asuransi untuk lima tahun pertama.

Sayangnya informasi penting tentang risiko investasi maupun biaya-biaya yang timbul dari pembelian unit link ini sering kali tidak diketahui oleh konsumen. Mengata hal ini terjadi? Ditenggarai hal ini kerap karena faktor agen yang kurang jelas memberikan informasi penting tersebut kepada konsumen.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait