URstyle

Papeda, Kuliner Sagu Legendaris dari Indonesia Timur yang 'Sakral'

Hanisa Sutoyo, Rabu, 15 Juni 2022 16.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Papeda, Kuliner Sagu Legendaris dari Indonesia Timur yang 'Sakral'
Image: Hidangan papeda (Pinterest/Raja Wisata Indonesia)

Papua – Papeda merupakan makanan khas tanah timur Indonesia yang terbuat dari sagu. Rasanya yang tawar membuat papeda sangat cocok dimakan dengan berbagai lauk, nih.

Jika kalian tahu, sagu memang kerap dijadikan hidangan utama pengganti nasi yang diolah dengan berbagai cara, seperti sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola.

Tapi, apakah kamu tahu? Masyarakat Papua memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap bahan makanan ini, loh. Kira-kira apa, ya penyebabnya?

Jadi, ternyata tradisi ini sudah hadir sejak dulu, nih, Urbanreaders. Mereka percaya bahwa sagu bukan hanya sekedar makanan, melainkan terdapat kisah melegenda di dalamnya.  

Masyarakat tanah Papua meyakini sebuah mitologi yang mengisahkan tentang penjelmaan manusia yang berasal dari sagu. Wah, menarik bukan?

Nah, kisah inilah yang membuat masyarakat setempat mengadakan upacara khusus ketika sedang musim panen sagu, sebagai bentuk rasa syukur dan hormat.

Selain itu, masyarakat adat Sentanu dan Abrab di daerah Danau Sentani, Arso, dan Manokwari kerap menjadikan papeda sebagai hidangan utama di acara-acara adat.

Tidak sampai disitu, ternyata papeda memiliki sejarah unik lainnya, loh, Urbanreaders.

Makanan tradisional ini dijadikan sebagai hidangan sakral oleh Suku Nuaulu dan Suku Huaulu ketika mengadakan perayaan pubertas seorang gadis.

Pada perayaan ini, mereka akan melarang para wanita yang sedang haid untuk memasak papeda loh. Hal ini dikarenakan proses merebus sagu papeda masih dianggap tabu oleh masyarakat setempat.

Nah, jika kamu ingin mencoba papeda, kamu bisa coba membuatnya sendiri dengan memasak sagu hingga menjadi bubur papeda.

Perlu kamu ketahui, masyarakat setempat biasa menggunakan perkakas belanga dalam proses pembuatannya nih. Tapi, kamu juga bisa kok menggunakan alat masak lain yang sudah tersedia.  

Selanjutnya, setelah menjadi bubur, tuangkan air mendidih ke dalam saripati sagu sambil diaduk hingga mengental dan terjadi perubahan warna dari putih menjadi bening keabu-abuan.

Harus diingat juga, pengadukan selama proses memasak ini harus dilakukan searah ya sehingga teksturnya benar-benar lengket merata menjadi bubur lem.

Setelah matang, kamu bisa menunggu papeda hingga terasa sedikit dingin untuk kemudian dihidangkan di atas piring.

Jangan lupa gunakan sumpit atau garpu untuk menggulung hidangannya, ya. Sebab, cara ini kerap dilakukan masyarakat setempat ketika menyantap papeda. So, selamat mencoba! 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait