Marak QRIS Palsu di Masjid: Pelaku Ditangkap, Masyarakat Diimbau Waspada
Jakarta - Beberapa hari terakhir viral di media sosial tentang penggunaan QRIS palsu yang dipasang oleh orang tak dikenal di sejumlah masjid.
Ini diduga merupakan modus penipuan anyar. QRIS palsu itu bukan milik masjid, sehingga ketika seseorang memberikan sedekah melalui QRIS itu, uang akan masuk ke rekening pelaku.
Salah satu pelaku QRIS palsu terekam CCTV di Masjid Nurul Iman Blok M, Jakara Selatan. Dalam video yang beredar, tampak seorang pria memperhatikan sekitar sebelum menempelkan QRIS palsu di beberapa kotak amal.
Pria itu rupanya bernama Iman. Ia mengaku QRIS tersebut merupakan proyek pemeriksaan dan tidak ada keuntungan pribadi yang ia peroleh.
Namun ada kejanggalan dari pengakuan Iman. Ia hanya mengak bekerja di bidang pemeriksaan, tanpa menyebutkan kantor tempatnya bekerja.
Selain itu, Iman juga mengatakan proyek yang dijalankan untuk mengetahui proses QRIS tersebut berjalan dengan lancar atau tidak, proyek tersebut merupakan sampel secara diam-diam.
Dari aksinya tersebut, Iman mengatakan bahwa ini merupakan risiko pekerjaannya dan ia pun meminta maaf apabila terjadi kerugian finansial dan siap menggantinya.
QRIS Palsu di Beberapa Masjid
Rupanya, modus QRIS palsu juga terjadi di sejumlah masjid di Jakarta. Pengurus Masjid Isqtilal bahkan menemukan ada 50 stiker QRIS palsu di beberapa titik.
“Ada 50-an QRIS palsu,” kata Wakil Ketua Bidang Penyelanggara Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta Abu Hurairah melansir Antara, Rabu (12/4/2023).
Abu Hurairah mengatakan bahwa pihaknya segera menghubungi pihak Bank setelah mengetahui adanya QRIS palsu tersebut.
“Sudah diserahkan ke bank yang menguluarkan QRIS, mereka yang usur,” ucapnya.
Sementara, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Iman Blok M Square mengatakan pihaknya telah melibatkan pihak kepolisian terkait pelaku pengganti striker pembayaran daring (QRIS).
“Iya, selanjutnya akan kita tindak lanjuti. Hari ini pihak kepolisian sudah dilibatkan,” kata Sekretaris DKM Masjid Nurul Iman Blok M Square Habibi Katin.
Ia menjelaskan bahwa pelaku menjalankan aksinya pada Kamis (6/4/2023) pagi sekitar pukul 10.30 WIB, kemudia pengurus mengetahui aksi tersebut pada Minggu (9/4/2023) siang sekitar jam 11.00 WIB melalui kamera CCTV.
“Kita lihat ada keanehan saja, biasanya di kotak-kotak infak itu nggak ada stiker QRIS. Terutama kotak bagian luar, nah ini ada stiker asing,”jelasnya.
Tak hanya di kotak amal, pihaknya juga dikejutkan karena stiker QRIS ini juga ditemukan di semua kotak amal, tiang dan dinding masjid. Pihak masjid meyakini bahwa pelaku menjalankan aksinya sebelum masjid dibuka.
Selain masjid Nurul Iman Blok M dan Masjid Istiqlal, QRIS palsu juga ditemukan di Masjid Nurullah Kalibata City. Dalam stiker QRIS tersebut pelaku menuliskan ‘Restorasi Masjid’ untuk mengecoh jamaah.
Pelaku Ditangkap
Polisi bertindak cepat atas fenomena QRIS palsu ini. Hasilnya, Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan berhasil menangkap sejumlah pelaku.
“Pelaku ditangkap gabungan dengan Polda Metro Jaya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy Idrus, Selasa (11/4/2023) kemarin.
Ia menerangkan penangkapan tersebut dilakukan di salah satu lokasi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penangkapan juga dilakukan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Iman Blok M Square.
“Iya kami sudah menerima, tapi itu kan belum tentu uang jamaah, bisa jadi uang dari mana saja dari QRIS yang tersebar,” jelas Habibi Katin.
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan pelaku atas aksinya tersebut. Polisi juga telah mencatat satu korban dugaan penipuan melalui QRIS palsu tersebut.
“Kami langsung cek TKP setelah menerima laporan dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Pancoran tentang dugaan penipuan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Selama melakukan proses pemeriksaan, pihak kepolisian meminta kepada masyarakat yang ingin memberikan sumbangan melalui QRIS untuk lebih dulu melakukan koordinasi dengan pihak masjid agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
“Kami akan komunikasi, melihat barang bukti, hingga gelar TKP guna mencari siapa telah mentransfer ke QRIS palsu tersebut,” ucapnya.
Masyarakat Diminta Waspada
Sementara itu, Kasubdit Kemasjidan, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Akmal Salim Ruhana menegaskan bahwa ini merupakan tindak kriminal pencurian dana umat.
“Ini jelas kriminal, penipuan dan pencurian dana umat,” kata Akmal dalam pernyataan tertulisnya, Selasa.
Untuk itu, ia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berinfak dan memperhatikan nama rekening tujuan yang tertera dalam QRIS.
“Umat atau jamaah masjid perlu lebih cermat saat hendak berinfak melalui QRIS. Cek nama rekening tujuan, tentu sama dnegan nama Masjid bukan nama seseorang, pastikan hal itu,” imbuhnya.
Menurut Akmal, adanya kasus tersebut bisa menjadi pelajaran agar para jamaah bisa lebih cermat.
Di sisi lain, kasus tersebut bisa mendorong para pengurus masjid untuk terus meningkatkan pemahaman terhadap teknologi digital.
“Kasus ini mudah-mudahan memberi pelajaran untuk kita lebih waspada dan melek teknologi, bukan menjadi alasan enggan berindak di masjid. Digitalisasi keuangan masjid dengan menggunakan QRIS yang berfungsi untuk transparasi keuangan masjid perlu terus diupayakan,” tutur Akmal.