URnews

Roundup 1 September: Makam Ambles hingga Dugaan Pelecehan di KPI

Urbanasia, Kamis, 2 September 2021 01.08 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Roundup 1 September: Makam Ambles hingga Dugaan Pelecehan di KPI
Image: Ilustrasi bullying. (Pixabay)

Jakarta - Sejumlah informasi terangkum pada Rabu (1/9/2021/8/2021) nih, Urbanreaders! Kabar di antaranya  sejumlah petak makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan yang berbentuk gundukan mulai rata dengan tanah.

Lalu, ada juga informasi mengenai beredar pesan berantai di WhatsApp perihal dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Nah, biar nggak penasaran, langsung saja berikut roundup top 5 news Urbanasia di hari ini.

1.  10 Makam di TPU Rorotan Ambles, Pemprov DKI Gerak Cepat Perbaiki

1630475329-TPU-Rorotan.jpgSumber: Sejumlah petak makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan yang berbentuk gundukan mulai rata dengan tanah di sekitarnya. Hal itu diketahui pada Selasa (31/8/2021). (ANTARA)

Sejumlah petak makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan yang berbentuk gundukan mulai rata dengan tanah di sekitarnya. Hal itu diketahui pada Selasa (31/8/2021).

Mengutip ANTARA, area tanah di sekitar makam tersebut pun diketahui retak-retak. Kondisi itu terlihat di blok makam Syuhada dan blok Santo Yosef-Arimatea.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menyebutkan, hanya ada 10 petak makam yang ambles di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara.

Melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, pemadatan tanah dan pengecekan secara rutin dilakukan untuk mengantisipasi lahan makam ambles.

2.  Merasa Difitnah, Nicholas Sean Laporkan Balik Ayu Thalia ke Polisi

1630408137-Nicholas-Sean.jpgSumber: NIcholas Sean/Instagram@nachoseann

Buntut tudingan penganiayaan kepada selebgram Ayu Thalia, Nicholas Sean akhirnya memilih untuk menempuh jalur hukum.

Anak pertama dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu telah melaporkan Ayu atas pencemaran baik dan fitnah.

Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Ahmad Ramzy, pengacara Sean. Ramzy mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan laporan tersebut pada Selasa (31/8/2021) lalu.

Ditanya soal bagaimana perkembangan laporan tersebut, Ramzy menjawab bahwa masih belum ada. Namun yang pasti laporannya sudah dilayangkan pada Selasa lalu.

3. Reaksi Lydia Kandou Usai Kenang Mirdad Digugat Cerai Tyna Kanna

1630481735-Kenang---Lydia.JPGSumber: Kenang Mirdad bersama Lydia Kandou. (Instagram @lydiakandou_)

Kabar proses perceraian Kenang Mirdad dan Tyna Kanna membuat Lydia Kandou angkat bicara. Ibu kandung dari Kenang itupun menuliskan sebuah pesan lewat Instagram Story, Rabu (1/9/2021).

Dalam postingan tersebut, Lydia mengatakan bahwa Kenang sudah berusaha menjadi bapak dan suami yang baik. Bahkan Kenang memilih untuk memaafkan meski sudah dikhianati.

"Kamu sudah berusaha menjadi bapak dan suami yg baik yg bertanggung jawab dgn semampu kamu," kata Lydia seperti yang dikutip Urbanasia pada Rabu (1/9/2021).

Lydia pun memberikan dukungan kepada anak keduanya itu. Ia meminta sang anak untuk tak bersedih, apalagi berkecil hati menyikapi masalah tersebut.

4. Tes Keperawanan untuk Calon Kowad dan Istri Prajurit Resmi Dihapus

1630495129-Mayjen-TNI-AD-Budiman.jpegSumber: Mayjen TNI AD Budiman/YouTube Change.org

TNI Angkatan Darat menegaskan telah menghapus tes keperawanan dari seleksi masuk prajurit wanita atau korps wanita angkatan darat (KOWAD).

Mayor Jenderal TNI Budiman selaku Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat mengatakan instruksi ini telah disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan zaman.

Meski demikian, Budiman mengatakan pemeriksaan organ genital luar masih tetap dilakukan. Pengecekan ini bertujuan untuk mencari adanya kelainan dari calon prajurit.

"Pemeriksaan genitalia eksternal memang tetap harus dilakukan. Bukan untuk mencari himen tetapi untuk melihat adakah kelainan-kelainan. Seperti yang diketahui, pemeriksaan kesehatan itu dilakukan dari ujung kepala hingga ujung kaki," jelasnya.

5. Heboh Kabar Pengakuan Karyawan KPI Pusat Dilecehkan Teman Kantor

1587736736-Ilustrasi-pelecehan-seksual.jpegSumber: Ilustrasi pelecehan seksual. (Urbanasia)

Beredar pesan berantai di WhatsApp perihal dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Surat berantai tersebut berjudul "Tolong Pak Jokowi, Saya Tak Kuat Dirundung dan Dilecehkan di KPI, Saya Trauma Buah Zakar Dicoret Spidol oleh Mereka."

Dalam pesan tersebut, korban yang mengaku bernama MS bahkan mengaku sudah mengalami kejadian selama bertahun-tahun. Dia menyebut, pelecehan seksual itu dilakukan oleh sejumlah karyawan senior mulai 2021.

MS juga sudah pernah mengadukan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 2017 dan Presiden Joko Widodo.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait